Disperindagkop Kaltara Berpartisipasi Bahas Soal Ekspor Hasil Laut Jalur Udara

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Bertempat di ruang rapat lantai 3 Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Juwata Tarakan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut berpartisipasi membahas soal ekspor hasil laut via pesawat yang dipimpin langsung Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.

Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani menjelaskan, hasil akhir rapat koordinasi ekspor hasil laut dengan vertikal bahwa saat ini komoditas kepiting punya nilai ekonomi tinggi.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1969 votes

“Kita tahu bahwa saat ini komoditas kepiting Kaltara punya nilai jual sangat tinggi. Apalagi pengusaha perikanan hingga hari ini masih terus menerima permintaan tinggi untuk pemesanan ke luar negeri,” ungkapnya, Rabu (7/6/2023).

Pasalnya, Hasriyani juga mengungkapkan provinsi Kalimantan Utara yang merupakan daerah perbatasan dengan Tawau, Malaysia.

“Pergerakan keluar masuk bisnis perikanan laut resmi lewat kapal masih menjadi moda transportasi utama Indonesia Tawau Malaysia. Namun untuk memaksimalkan kebutuhan konsumen hasil laut keluar negeri. Maka pemerintah kini tengah mengupayakan ekspor hasil laut gunakan via pesawat sesuai peraturan resmi,” ujarnya.

Salah satunya saat ini pemerintah provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkomitmen menggeliatkan ekspor hasil laut via pesawat

Bahkan Ia menilai langkah tersebut sebagai salah satu cara pencegahan perdagangan hasil laut Indonesia-Malaysia secara tidak resmi.

“Karena dari sisi potensi pemasukan untuk pendapatan asli daerah pemerintah provinsi Kaltara dari hasil ekspor hasil laut tidak dapat apa-apa. Sebab telah melakukan perdagangan secara tidak resmi,” ucapnya.

Diketahui, PT Angkasa Pura Logistik (APLog) sebagai jasa logistik membuka rute penerbangan kargo dengan tujuan Balikpapan-Tarakan-Guangzhou China.

“Pengiriman awal rencananya pada bulan Juli mendatang. Direncanakan 2 kali dalam seminggu dengan kapasitas 15 ton sekali penerbangan. Ya kehadiran pesawat kargo ini merupakan harapan sudah lama bagi masyarakat pelaku ekspor komoditas perikanan dari Kaltara,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *