benuanta.co.id, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mulai persiapkan langkah pembuatan desalinasi air laut menjadi air tawar dengan melakukan survei lokasi pada tahun ini.
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. mengatakan, saat ini tim ahli sedang melakukan survei lokasi yang cocok untuk membuat desalinasi air laut menjadi air tawar di Tarakan.
Desalinasi air laut menjadi air tawar merupakan teknologi penampungan air laut atau air asin menjadi air tawar yang dimana air tersebut akan ditampung di muara atau teluk alami jadi tidak memerlukan pembangunan embung buatan lagi.
“Yang pasti biayanya lebih murah dibanding kita buat embung, kalau itu kan cuma membendung muara dan itu disalinasi selama tiga tahun diendapkan langsung bisa dipakai,” kata Khairul, Kamis (1/6/2023).
Tambah Khairul, jika embung yang dibangun menggunakan semen biayanya mahal hingga mencapai ratusan milyar lebih per satu embungnya. Selain terkendala biaya yang cukup fantastis pembangunan embung juga terhalang pengurusan pembebasan lahan.
“Kalau muara nggak ada yang punya lahan, negara yang punya. Tapi lihat kepentingan yang lain misalnya untuk nelayan,” terangnya.
Lanjutnya, persoalan air embung kalau untuk sekarang masih cukup tetapi pemerintah memikirkan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya jadi hal ini dipertimbangkan untuk 10 tahun mendatang.
“Secepatnya, dalam tahun ini sudah ada survei dan sebagainya kalau sudah dilihat visibility yang cocok mungkin di tahun 2024 sudah kita anggarkan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli