benuanta.co.id, BULUNGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menerima laporan dari Kabupaten Nunukan adanya kasus deman berdarah dengue (DBD), hingga menyebabkan kematian.
Kepala Dinkes Kaltara, Usman mengatakan kasus DBD yang terjadi di Nunukan terdapat 2 orang meninggal dunia. Bahkan untuk malaria ada 7 kasus yang ditemukan di Sebatik.
“Sebenarnya Nunukan itu dalam tahap eliminasi dan sudah mendapatkan sertifikasi bebas malaria dalam artian keseluruhan,” ucap Usman kepada benuanta.co.id, kemarin.
Walaupun sudah bebas secara keseluruhan, namun bisa saja diwilayah desa-desa atau kecamatan masih ditemukan adanya kasus malaria.
“Tapi ini bukan pada tingkat KLB (kejadian luar biasa). Kalau DBD kan sekarang kasusnya memang cukup meningkat, bahkan se Indonesia juga,” paparnya.
Lanjutnya, untuk kasus DBD hingga menyebabkan meninggal dunia, cara yang akan dilakukan yakni PE atau penyelidikan epidemiologi.
“Misalnya kena di mana, apakah di situ atau di tempat lain. Kita pastikan dulu, kalau memang betul DBD maka upaya penanggulangan kita lakukan seperti fogging,” jelasnya.
Lalu cara lain melakukan edukasi kepada masyarakat untuk pencegahan DBD. Usman memaparkan ada perbedaan nyamuk yang menyebabkan DBD dengan malaria.
“DBD ini nyamuknya menggigit atau menularkan pada pagi dan sore hari, kalau malaria itu malam itu bedanya,” terangnya.
Apalagi nyamuknya kata Usman, ini eksklusif di mana berkembang biak pada tempat-tempat yang bersih dan air yang bersih, apalagi air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah.
“Kita belum bisa katakan KLB, ini lagi menunggu laporan perkembangan selanjutnya karenakan ini masih dilakukan penyelidikan epidemiologi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Nicky Saputra