Jalan Sering Rusak? Akademisi UBT Jelaskan Kualitas Aspal yang Memenuhi Standar

PERMASALAHAN jalan kerap menjadi perbincangan hangat di setiap sudut Kota Tarakan. Bagaimana tidak, sejumlah jalan yang telah diperbaiki namun dengan cepat kembali berlubang. Apakah terjadi salah penanganan atau pengerjaan tidak sesuai dengan standar umum dalam pengerjaan konstruksi jalannya?

Pantauan benuanta.co.id di Jalan Gajah Mada, tepatnya samping GTM Tarakan, sebelumnya pemerintah telah melakukan pengaspalan jalan pada Sabtu (27/2/2023) H-1 kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke Kota Tarakan, namun tak panjang umurnya aspal jalanan tersebut kembali berlubang.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Dikonfirmasi soal ini, Wakil Rektor III Universitas Borneo Tarakan (UBT) Dr. Ir. Muhammad Djaya Bakri, ST, MT menjelaskan, ihwal pengerjaan aspal, agar menghasilkan kualitas permukaan jalan yang dilapisi dengan baik, dalam konteks kira-kira bagaimana kualitas aspal yang dihampar menjadi lebih baik. Hal tersebut tidak terlepas dari 5 M yang terdiri dari Material, Mesin, Manusia, Metode dan Money.

“Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut sudah pasti anggarannya, peralatan, metodenya, material, manusia sebagai pelaksana harus sesuai dengan spesifikasi,” ucapnya.

Djaya mengungkapkan, dalam proses pengerjaan aspal, tentu runtut pengerjaannya mulai dari Asphalt Mixing Plan (AMP) atau perangkat peralatan yang fungsinya untuk memproduksi bahan pelapisan permukaan jalan lentur yaitu campuran beraspal panas.
Tentu dari plan yang memenuhi syarat sampai diproses dipenghamparan dan pemadatannya harus memenuhi persyaratan yang memadai. Di dalam pengerjaan aspal memiliki Formula Campuran Kerja (Job Mix Formula) yang merupakan rancangan kerja untuk membual campuran aspal yang diperoleh dari hasil uji laboratorium yang menggunakan material yang akan diproduksi AMP.

Baca Juga :  Siaga SAR Khusus Lebaran 2024, Terdapat Satu Kejadian Menonjol

“Ketika dibuat job mix menggunakan meterial aspal, yang kita ketahui, untuk daerah tropis kita menggunakan aspal keras dengan penetrasi 70 sampai 80 milimeter (mm), kemudian menggunakan agregat halus maupun kasar,” ungkapnya.

Djaya menuturkan, untuk memproduksi aspal yang berkualitas, tentu berdasarkan dari hasil Job Mix Formula yang diproduksi di AMP, tentu dengan takaran job mix formula. Setelah di produksi di AMP, kemudian dilakukan proses penghamparan, yang akan dibawa ke lapangan hampar atau jalan yang akan diaspal.

Pada saat berjalannya proses penghamparan tersebut nantinya juga akan diangkut dengan truk jungkit (Dump Truck). Perlu diperhatikan, suhu pada saat lepas dari AMP sampai ke jarak kerja yang akan dihampar, maka suhu standarnya yang masih layak di hampar ialah dengan temperatur 130 sampai 150 Celcius (C).

Sebab itu, pada saat diangkut dari truk, sebaiknya aspal tersebut ditutupi guna menjaga suhu aspal tidak mengalami penurunan. Selain itu, tentunya akan mengamankan bagi pengguna jalan.

Lebih dalam, pada saat dihampar, suhu aspal tidak boleh kurang dari temperatur 125 sampai 145 C, jika kurang dari temperatur tersebut dampaknya aspal tersebut mulai dingin, yang menyebabkan aspal menjadi sulit untuk dipadatkan dengan baik. Hal tersebut menyebabkan sejumlah retak pada aspal akibat suhu yang dihampar kurang dari suhu yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Terdakwa Tipikor Pembangunan Rumah Kuliner Akui Pembangunan Tak Sesuai SOP

“Faktor suhu menjadi penting bagi pelaksana jalan, karena hal tersebut bisa di uji dengan termometer atau alat pengukur suhu. Jika suhunya kurang, tentu kualitas aspal menjadi kurang padat, begitu ada air masuk ke aspal maka akan menjadi jenuh, ketika ada beban kendaraan lewat maka jalan tersebut akan menjadi rusak. Selain itu perlu dihindari hujan, karena dapat memengaruhi penurunan suhu,” bebernya.

Dalam proses pemadatannya harus melewati tahapan yang benar, tahapan pertama ia harus menggunakan tandem roller atau alat berat yang mempunyai roda baja depan dan belakang guna memadatkan aspal campuran.

Di mana tandem roller akan melintasi aspal yang akan dipadati secara berkali-kali, tergantung kepadatan yang diinginkan. Setelah itu aspal tersebut kembali dipadatkan menggunakan PTR atau alat berat yang mempunyai roda karet untuk memadatkan campuran aspal. Pada pemadatan akhir, kembali lagi menggunakan tandem roller.

“Jika tahapan tersebut menjadi kaidah dalam pelaksanaannya maka hasilnya juga akan sesuai dengan yang sudah direncanakan,” katanya.

Dalam proses pelaksanaannya wajib memenuhi kaidah lima M bagaimana metodenya, bagaimana cara pelaksanaan pekerjaannya, kemudian bagaimana manusianya di mana pelaksananya wajib paham, kemudian material yang digunakan wajib sesuai dengan spesifikasi, kemudian peralatan harus memadai, dan terakhir money.

Baca Juga :  Libur Lebaran 2024 Telah Usai, Pj Wali Kota Sidak Pegawai Pemkot di Hari Pertama Kerja

“Di dalam kontrak konstruksi, ada namanya spesifikasi teknis pekerjaan, di mana, pekerjaan itu harus mengacu pada inisiasi pekerjaannya, jika tidak mengacu pada spesifikasi teknis pekerjaan. Maka kualitasnya tidak dapat dicapai,” imbuhnya.

Contoh pada landasan pacu pesawat, di mana memiliki kualitas kontrol yang ketat, jika dibandingkan dengan pengaspalan di jalan raya, maka yang perlu ditekankan ialah pada kualitas kontrol sesuai dengan spesifikasinya. Kualitas kontrol termasuk dalam 5 M.

Sisi lain, Drainase harus berfungsi dengan baik, semestinya drainase harus diperbaiki agar air yang berada di permukaan jalan bisa melewati saluran samping, dan tidak boleh menggenangi jalan, karena ketika jalan digenangi air, dan kemudian dalam keadaan jenuh, kemudian ada beban lalu lintas lewat, hal itu akan mengganggu stabilitas dari kondisi jalan tersebut. Adanya genangan air akan mengurangi stabilitas jalan menjadi berkurang, akhirnya air menggerus jalan.

Sebagai saran yang terbaik, bagaimana pelaksana di lapangan meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya untuk bagaimana menghasilkan produksi jalan yang memenuhi standar. Jika berdasar pengalaman, sebaiknya mempunyai latar belakang teknik, karena dapat mudah memahami bagaimana cara kerjanya,” tutupnya.(*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *