DLH Sikapi Debu di Sejumlah Jalan Kota Tarakan

benuanta.co.id. TARAKAN –  Selama sepekan Kota Tarakan dihantui oleh genangan banjir. Selain menyebabkan kerugian materil, banjir juga menyisakan tumpukan pasir di sejumlah daerah. Hal tersebut dikeluhkan warga akibat debu yang dihasilkan. Warga mendesak pemerintah segera mengatasi permasalahan tersebut.

Pengendali dampak lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan Nuriansyah menjelaskan, setelah banjir banyak ditemukan pasir di sepanjang jalan protokol. Pasir ini timbul dari drainase yang diakibatkan oleh banjir.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1592 votes

Bukan hanya setelah banjir, namun apabila di sepanjang jalan protokol ada tempat yang berpasir bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. DLH Tarakan menyebut akan membantu membersihkan, baik secara penyapuan di malam hari dan melakukan penyemprotan air di pagi hari.

Baca Juga :  Basarnas Siagakan Alutsista Jelang Cuti Lebaran

“Kami hanya fokus di jalan utama. Selama ini kami belum pernah masuk di Jalan Slamet Riyadi, atau lebih dikenal dengan Kampung Bugis. Apabila ada permohonan warga, asalkan tidak mengganggu jadwal penyiraman kami maka akan kami lakukan penyiranaman. Kami pernah melakukan penyiraman atas inisiatif DLH di sepanjang jalan agregat Jalan Adityawarman, Kelurahan Karang Balik, Kecamatan Tarakan Barat, di mana warga sering mengeluhkan debu yang ditimbulkan jalan tersebut,” ucapnya.

Ia menyebut, DLH Kota Tarakan bersedia membantu masyarakat jika ada laporan terkait debu atau pasir yang menganggu aktifitas masyarakat, asalkan hal tersebut darurat. Nuriansyah membeberkan, bentuk darurat yang dimaksud jika di suatu jalan terdapat tumpukan pasir tebal yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan dan menghasilkan debu.

“Via telpon juga bisa, melalui Kelurahan setempat juga bisa, nanti mereka akan meneruskan ke DLH, namun, jika tidak begitu darurat, kami akan lebih mengutamakan pembersihan di Jalan protokol dulu,”bebernya.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

Ihwal pengerukan pasir terhadap drainase atau saluran massa air berlebih di tengah perkotaan maupun perumahan dan jalan, Nuriansyah membeberkan DLH telah membentuk tim dalam untuk pengerjaan drainase di Jalan Mulawarman, Jalan Kusuma Bangsa. Selain itu, terdapat tim swakelola dari Dinas Pekerjaan Umum dan Pemetaan Ruang (PUPR) Kota Tarakan. Namun tim swakelola lebih fokus ke jalan kecil dan terkadang di jalan protokol.

“Untuk penyapu jalan, kami sudah menyesuaikan jalurnya, jumlah orang. Kami memberikan pembagian waktu kepada mereka mulai pukul 06.00 WITA sampai Pukul 10.00 WITA, nanti dilanjutkan mulai pukul 13.00 WITA sampai 17.00 WITA, kemudian disambung lagi mulai pukul 21.00 WITA sampai 22.00 Wita. Penyapuan tersebut tergantung cuaca. Hasil dari penyapuan yang belum selelsai, nanti dilanjutkan pada pagi hari dengan dilakukan penyemprotan, kemudian nantinya akan dilanjutkan oleh petugas yang melakukan pengerokan pasir di jalan, dan pengangutan pasir di angkut dan dilanjutkkan oleh petugas penyapu jalan, hal tersebut berkesinambungan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pertamina Tambah Kuota BBM dan LPG untuk Kebutuhan Ramadan hingga Lebaran

Kendati banjir merupakan fenomena alam, DLH berharap kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Tujuannya agar drainase tidak menjadi tersumbat. Jika saluran air tersumbat mengakibatkan meluapnya air ke media jalan, hal tersebut yang membawa sejumlah pasir ke jalan.

“Jika air surut, pasir tersebut ahkirnya terendap, ahkirnya membuat sejumlah jalan di kota menjadi berdebu. Untuk memecahkan masalah ini, dibutuhkan kesadaran dari masyarakat, mari kita bersinergi,” tutupnya. (*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *