Harga Telur Tembus Rp 65 Ribu, Pedagang Mengeluh Omzet Menurun

benuanta.co.id, NUNUKAN – Harga telur ayam asal Sulawesi Selatan terus alami kenaikan harga yang drastis, sejumlah pedagang mengeluh sepi pembeli.

Salah seorang agen distributor telur ayam di Jalan pasar baru, Nurbaya mengungkapkan harga telur ayam di Kabupaten Nunukan terus alami kenaikan sejak tiga minggu terakhir jika sebelumnya harga berkisar Rp 48 hingga Rp 52 ribu per piringnya, kini sudah mencapai harga Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

“Sudah mau sebulan harganya naik begini setelah lebaran, sekarang untuk telur ayam yang ukuran besar itu Rp 65 ribu per piringnya padahal biasanya kita jual Rp 52 ribu saja,” kata Nurbaya kepada benuanta.co.id, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga :  Ribuan Botol Minyak Kemiri Asal Indonesia Gagal Diselundupkan ke Malaysia

Nurbaya mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan tingginya harga pakan ayam di Sulawesi Selatan sebagai daerah penyuplai kemudian beriringan dengan kurangnya produksi telur ayam.

Sehingga, harga telur dari agen yang di Sulawesi Selatan juga mengalami kenaikan harga sehingga apabila ingin mendapatkan keuntungan, Nurul juga menaikkan harga pasarannya di Nunukan.

Bahkan, Nurbaya juga mengeluhkan harga telur yang kian naik drastis ini lantaran berakibat pada pemasukan yang ikut merosot.

Baca Juga :  Ekonomi Kaltara Tumbuh 4,94 Persen Tahun 2023

Disampaikannya, sejak merangkaknya harga telur ayam ia mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan, omzetnya yang sempat mencapai Rp 3 hingga Rp 4 juta rupiah dalam seharinya kini hanya mampu meraup keuntungan berkisar Rp 500 ribu hingga 900 ribu rupiah.

“Keuntungan kita juga turun, karena sepi pembeli, banyak masyarakat yang datang ingin membeli saat tauh harganya segitu semuanya mengatakan mending beli ikan, telur mahal betul,” ungkapnya.

Baca Juga :  Imigrasi Masih Periksa Intensif WNA Pembawa Kosmetik Ilegal dari Malaysia

Sementara itu, Nurul (46) salah satu pembeli mengatakan meski harga telur mahal ia mengaku tetap membeli lantaran ia yang sehari-harinya berjualan kue sangat membutuhkan telur sebagai bahan pokok.

“Kalau dibilang mahal ya mahal sekali ini, tapi kau tidak mau kita tetap beli, karena kita ini penjual kue tentu butuh telur sebagai bahan adonan,” ucap Nurul.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *