DPMPTSP Siapkan Kaltara Investment Forum 2023

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah menyiapkan agenda Kaltara Investment Forum (KIF) tahun 2023.

Kaltara Investment Forum yang direncanakan digelar pada bulan Agustus mendatang pada saat puncak kegiatan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangsa Berwisata di Indonesia (BBWI) nantinya akan dipaparkan sejumlah peluang investasi di Kaltara kepada calon investor.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2001 votes

Pelaku usaha tingkat lokal maupun nasional bakal diundang dalam kegiatan tersebut. Tak hanya itu, pihak duta besar negara sahabat juga akan menjadi tamu undangan dalam pemaparan potensi investasi di Kaltara.

Baca Juga :  Alat Tangkap Mini Trawl, DKP Kaltara: Sesuaikan Zona Penangkapan

Hal tersebut dikatakan Penata Kelola Penanaman Modal DPMPTSP Kaltara Rahman, pihaknya tengah menyiapkan dokumen terkait peluang investasi di Bumi Benuanta.

Dokumen itu disebutnya memiliki tingkat akurasi data yang tinggi tentang proyek potensi investasi dan dengan nilai ekonomi yang rill, sehingga diharapkan mampu memudahkan calon investor.

“Kita ini sedang siapkan dokumen IPRO (Investment Project Ready to Offer), jadi dokumen yang memang sudah layak untuk ditawarkan ke investor,” katanya, Selasa, (23/5)

Baca Juga :  Usulan CASN Pemprov Kaltara Disetujui 

Rahman menyampaikan terdapat 19 proyek strategis di Kaltara yang akan ditawarkan kepada calon investor.

Proyek-proyek tersebut terdiri dari sejumlah sektor potensial. Seperti pengelolaan crude palm oil (CPO), pelabuhan internasional, hingga Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan)

Di mana potensi investasi proyek tersebut mencapai angka hingga triliunan rupiah.

“Kita sudah identifikasi sejumlah proyek dari beberapa sektor, mulai dari infrastruktur, perikanan, pertanian kemudian pariwisata,” kata Rahman

Baca Juga :  Sosek Malindo Bertujuan Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat di Wilayah Perbatasan

“Total investasinya mencapai Rp 50 triliun dan itu kami akan kurasi kembali,” katanya lagi.

Lanjut kata Rahman, berkaca dari kegiatan KIF tahan lalu yang sudah dilaksanakan, tahun 2023 kegiatan KIF sudah menggunakan IPRO.

“Tahun lalu masih menggunakan data potensi yang tidak akurat yang disampaikan kepada calon investor, dan tahun ini kita gunakan dokumen IPRO,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *