Samarinda – Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Makmur yang cukup lama menjadi kader Partai Golkar memilih bergabung dengan Partai Gerinda menghadapi pemilu serentak tahun 2024.
“Kita bekerja dulu dengan baik-baik, kalau ada semangat pendukung saya itu urusan rakyat, biar suara terbanyak yang menentukan, dan pastinya semua itu biar diserahkan pada pimpinan partai,” ucap Makmur saat dihubungi di Samarinda, Kamis.
Makmur menjadi pimpinan di DPRD Kaltim sejak 2019 hingga 2022, namun belum genap satu periode memimpin lembaga legislatif itu, perannya digantikan oleh kader Partai Golkar Hasanuddin Masud.
Makmur yang pernah menjabat sebagai Bupati Berau dua periode tersebut menyatakan optimis bisa merebut kembali kursi Ketua DPRD Kaltim dengan menggunakan perahu politik baru bersama Partai Gerindra.
Makmur merupakan peraih suara terbanyak peserta pemilu legislatif DPRD Kaltim tahun 2019 dengan perolehan 38.000 suara.
Ia berharap keputusannya berpindah partai politik itu tidak menyurutkan aspirasi dan dukungan masyarakat untuk maju kembali menjadi anggota dewan di Kaltim.
“Pemilu itu yang menentukan rakyat, yang mendudukkan kita di kursi legislatif, Pemilihan DPRD ini adalah pemilihan rakyat, pesta demokrasi, yang menentukan adalah rakyat,” kata Makmur.
Ia mengemukakan alasan keluar dari Partai Golkar karena merasa tidak dipakai lagi di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Selain itu juga terkait kekecewaan atas perkara pergantian Ketua DPRD Kaltim, khususnya mekanisme partai yang tidak ditegakkan dan dipatuhi oleh partai tersebut..
“Sama lah kita di negara ini ada undang-undang, ada hukum, sama lah yang saya sangat kecewa dan tidak pernah dikomunikasikan dengan baik,” timpal Makmur.
Ia menjelaskan saat bergabung dengan Partai Gerindra sudah menyerahkan surat pengunduran diri dari Partai Golkar, kemudian dirinya mendaftarkan untuk daerah pemilihan (dapil) VI Bontang, Kutai Timur dan Berau, sebagaimana wilayah dapil saat masih kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ia mengaku sudah mendapatkan tawaran dari beberapa parpol, namun mantap untuk memilih Gerindra, di mana sebelumnya juga ditawari untuk ikut dalam bakal calon legislatif (caleg) DPR RI, namun belum berminat karena sadar akan kapasitas diri untuk maju ke Senayan.
“Saya ditawari PPP, Partai Serikat Buruh, Perindo, beberapa partai menawari saya untuk maju ke pusat, tapi saya merasa kapasitas saya belum sampai ke sana. Mungkin dari segi pengalaman dan sebagainya, saya mengukur diri saya juga,” sebut Makmur.
Ia bersyukur merasa dihargai di Partai Gerindra, bahkan diberi kesempatan ditempatkan di dapil yang berpotensi menjadi lumbung suaranya, dengan begitu ia masih mempunyai kontribusi untuk tetap membangun daerah.
“Jadi kepindahan saya ini bukan karena mau pindah-pindah partai, karena beranggapan saya merusak partai itu,” jelas Makmur.
Sumber : Antara