benuanta.co.id, SULSEL – Keresahan masyarakat atas maraknya flu babi Afrika atau Virus African Swine Fever (ASF) yang merebak di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Pasalnya flu babi ini tidak menular ke manusia, bahkan ke hewan lain.
“Jadi dia bukan penyakit zoonosis, ini khusus untuk babi, tidak seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan) bisa ke kambing, domba, sapi, kerbau,” tegas kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Nurlina Saking kepada awak media baru – baru ini.
Nurlina menyebut, sejak virus flu babi terdeteksi masuk ke Indonesia pada 2019, belum ada laporan penyebarannya ke manusia. Namun dia menyarankan babi yang mati dan terpapar ASF sebaiknya tidak dikonsumsi.
“Cuma namanya ternak sudah sakit, itu kan ada yang berubah di dalam tubuhnya, walaupun tidak mengganggu manusia, alangkah baiknya tidak dikonsumsi,” tukasnya.
Diketahui, berdasarkan catatan Dinas dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel ternak babi yang terpapar ASF, antaranya Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara dan Gowa.
Dari tiga daerah tersebut setidaknya ada 9.928 ekor ternak babi yang terpapar. Adapun babi yang mati akibat virus tersebut telah dilakukan penguburan massal.(*)
Reporter: Akbar
Editor: Ramli
