benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang Idul Adha tahun 2023, keberadaan daging sapi segar dan beku menjadi salah satu komoditas pangan hewani yang dibutuhkan masyarakat. Namun di wilayah Kaltara tengah dalam masa krisis persediaan daging sapi.
Dikatakan Pimpinan Bulong Cabang Tarakan, Apriansyah pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan. Sebab hingga saat ini Tarakan sangat membutuhkan stok daging sapi lantaran belum adanya rencana pengiriman daging beku ke Tarakan.
“Terakhir itu minggu kemarin kita cek di kantor pusat soal stoknya. Berapa yang bisa dikirimkan ke wilayah Kaltara itu kita belum dapat alokasi. Itu sudah saya sampaikan juga ke kepala dinas terkait,” jelasnya.
Untuk cold storage penyimpanan persediaan daging beku sendiri di Tarakan terdapat 3 unit dan satu unit di Bulungan. Pada masing-masing unit mampu menampung hingga 7 ton daging sapi beku.
“Terakhir masuk itu tahun lalu, April. Setelah itu belum masuk lagi daging kerbau. Ya kita belum bisa pastikan apa ada pengiriman atau tidak. Karena daging ini datang dari India tidak terlalu banyak, saat datang pasti dibagi ke wilayah Indonesia lain. Kaltim pun juga begitu belum ada pengiriman daging beku,” bebernya.
Kedatangan daging terakhir berlangsung saat Maret 2023 lalu untuk Kabupaten Bulungan dengan jumlah pengiriman 6,7 ton. Jumlah ini dirasa kurang karena langsung habis dalam kurun waktu 2 pekan.
Apriansyah melanjutkan, kebutuhan masyarakat akan daging beku saat perbulannya mencapai 21 ton.
“21 ton itu kita hitung karena kapasitas cold storage kita. Padahal 21 ton itu juga dirasa masih kurang apalagi kalau momen-momen seperti Idul Adha,” lanjutnya.
Kendati belum ada jawaban pasti terkait menipisnya stok daging sapi jelang Idul Adha, pihaknya tetap mengupayakan dengan mengajukan ke pusat sebanyak 21 ton daging beku. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa