benuanta.co.id, TARAKAN – Kebun raya anggrek kini telah berusia 18 tahun, keberadaannya sempat menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Tarakan khususnya bagi pecinta anggrek dan wisatawan. Kini, kondisinya sangat memprihatinkan. Anggrek hitam merupakan tanaman langka dan unik.
Benuanta.co.id menghubungi juru kunci kebun anggrek yang setia merawat kebun tersebut selama 10 tahun.
Sumpana, Petugas kebun anggrek, menjelaskan jika anggrek hitam kini berjumlah 15-20 pot. Untuk anggrek spesies atau dikenal dengan nama anggrek hitam berjumlah 3 sampai 4 macam. Ia menyebutkan jika anggrek hitam bukan tanaman asli Kota Tarakan, melainkan berasal dari Kampung Skolaq Darat, Kecamatan Skolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
“Dari info yang saya dapat, bibit anggrek hitam merupakan oleh-oleh yang di berikan dari seseorang kepada ipar saya, oleh ibu Suci sebagai koordinator kebun raya, bibit tersebut kemudian dikembangkan,” ucapnya.
Sumpana kemudian menyebutkan sejumlah jenis anggrek yang di dapat dari hutan Kota Tarakan. Masing-masing di antaranya, Bulbophyllum Chloranthum, Bulbophyllum purpurascens, Dendrobium sp, Acriopsis lilifolia, Thrixspermum sp, dan Thrixspremum.
Sejauh ini, Sumpana tidak pernah merasa kesulitan dalam merawat tanaman tersebut, namun ia terkendala akan alat maupun sarana serta prasarana, seperti atap, mesin pompa air serta peralatan berkebun lainnya. Ia mengaku sejumlah barang raib diambil oleh orang yang tidak dikenal.
“Saya sudah melaporkan sejumlah keperluan yang saya butuhkan, jawabannya selalu tidak ada anggaran, bensin mesin rumput saya isi dari kantong pribadi,” ungkapnya.
Dibalik sejumlah kendala yang ia hadapi, Sumpana masih menyimpan sejuta rasa bangga di saat kebun raya anggrek masih berjaya. Diketahui, sejumlah pejabat negara seperti mantan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, dan sejumlah tamu yang berasal dari mancanegara maupun lokal.
“Saya bangga saat kebun raya anggrek yang saya rawat dikenal dunia karena memiliki anggrek langka, saat ini, tidak ada yang pernah kesini, biasanya anak mahasiswa datang kesini untuk mengerjakan tugas,” tandasnya.(*)
Reporter: Okta Balang
Editor: Ramli