Kisah Sumpana 10 Tahun Setia Merawat Kebun Raya Anggrek, Beli Bensin Biaya Sendiri

benuanta.co.id, TARAKAN – Kebun raya anggrek kini telah berusia 18 tahun, keberadaannya sempat menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Tarakan khususnya bagi pecinta anggrek dan wisatawan. Kini, kondisinya sangat memprihatinkan. Anggrek hitam merupakan tanaman langka dan unik.

Benuanta.co.id menghubungi juru kunci kebun anggrek yang setia merawat kebun tersebut selama 10 tahun.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2000 votes

Sumpana, Petugas kebun anggrek, menjelaskan jika anggrek hitam kini berjumlah 15-20 pot. Untuk anggrek spesies atau dikenal dengan nama anggrek hitam berjumlah 3 sampai 4 macam. Ia menyebutkan jika anggrek hitam bukan tanaman asli Kota Tarakan, melainkan berasal dari Kampung Skolaq Darat, Kecamatan Skolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Baca Juga :  Atasi Masalah Lingkungan, Pj Wali Kota Tarakan Upayakan Penanganan Sampah 

“Dari info yang saya dapat, bibit anggrek hitam merupakan oleh-oleh yang di berikan dari seseorang kepada ipar saya, oleh ibu Suci sebagai koordinator kebun raya, bibit tersebut kemudian dikembangkan,” ucapnya.

Sumpana kemudian menyebutkan sejumlah jenis anggrek yang di dapat dari hutan Kota Tarakan. Masing-masing di antaranya, Bulbophyllum Chloranthum, Bulbophyllum purpurascens, Dendrobium sp, Acriopsis lilifolia, Thrixspermum sp, dan Thrixspremum.

Baca Juga :  Libur Lebaran 2024 Telah Usai, Pj Wali Kota Sidak Pegawai Pemkot di Hari Pertama Kerja

Sejauh ini, Sumpana tidak pernah merasa kesulitan dalam merawat tanaman tersebut, namun ia terkendala akan alat maupun sarana serta prasarana, seperti atap, mesin pompa air serta peralatan berkebun lainnya. Ia mengaku sejumlah barang raib diambil oleh orang yang tidak dikenal.

“Saya sudah melaporkan sejumlah keperluan yang saya butuhkan, jawabannya selalu tidak ada anggaran, bensin mesin rumput saya isi dari kantong pribadi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Tarakan Lakukan Prosesi Penerimaan Secara Adat

Dibalik sejumlah kendala yang ia hadapi, Sumpana masih menyimpan sejuta rasa bangga di saat kebun raya anggrek masih berjaya. Diketahui, sejumlah pejabat negara seperti mantan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, dan sejumlah tamu yang berasal dari mancanegara maupun lokal.

“Saya bangga saat kebun raya anggrek yang saya rawat dikenal dunia karena memiliki anggrek langka, saat ini, tidak ada yang pernah kesini, biasanya anak mahasiswa datang kesini untuk mengerjakan tugas,” tandasnya.(*)

Reporter: Okta Balang

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *