benuanta.co.id, NUNUKAN– Persoalan ketersediaan sumber air baku merupakan kendala yang sering dialami Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan saat musim kemarau melanda. Minimnya air baku menyebabkan pihaknya tidak bisa menyalurkan air bersih ke masyarakat, bahkan agar pelayanan tetap berjalan penyaluran terpaksa dilakukan secara bergilir.
Masyarakat yang terdampak terpaksa harus mengeluarkan biaya sendiri dengan membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Nunukan, Masdi juga tak menampik terakit persoalan sumber air baku ini, yang mana pada sejumlah embung yang ada di Pulau Nunukan selama ini hanya bergantung pada air hujan.
“Kalau di Nunukan ini memang kita hanya tada hujan, saat musim kemarau. Sedangkan kalau kita lihat volume embung itu cukup besar sebenarnya,” kata Masdi.
Masdi menerangkan, selama ini masyarakat khususnya pelanggan sering mempersoalkan fungsi dan peran Perumda Tirta Taka dalam menangani persoalan air bersih. Padahal, Masdi menegaskan jika pihaknya hanya sebagai operator atau pelaksana, sedangkan yang berhak memberikan kebijakan atas persoalan ini ada Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Ia mengaku sebagai operator, pihaknya juga telah memberikan masukan terkait langkah-langkah tepat dan cepat yang bisa lakukan oleh Pemkab Nunukan, salah satunya memperluas embung yang ada dengan melakukan pengerukan hingga menambah kantung-kantung air baku.
“Kita lihat sendiri, musim kemarau ini hampir 3 bulan sudah, kita sudah sampaikan langkah-langkah yang bisa diambil pemerintah ya itu memperluas embung Sei Limau, Embung Lapri dan melakukan pengerukan dibeberapa embung yang ada,” ucapnya.
Dikatakannya, untuk embung yang ada menurutnya pemerintah dapat meningkatkan menjadi bendungan dengan memperluas volume tampungannya.
“Embung-embung ini dapat ditingkatkan menjadi bendungan yang volume tampungnya yang harus kita tingkatkan,” sarannya.
Masdi menuturkan, terkait penambahan volume embung merupakan perencanaan yang telah disampaikan pihaknya sejak tahun 2016 lalu.
“Ada 9 embung di Nunukan itu sudah lama saya sampaikan untuk dilakukan pengerukan, kita ini hanya pulau sungai-sungai juga pendek dan kecil, kita tidak perlu liat airnya yang perlu kita perhatikan ini hutan lindungnya yang perlu kita jaga bersama,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra