Tingkatkan Pelayanan Melalui Penambahan SDM Terapis Wicara

benuanta.co.id, TARAKAN – Sebagai rumah sakit satu-satunya di Kalimantan Utara (Kaltara) yang membuka layanan terapi wicara, RSUD dr. H Jusuf SK terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Plt Direktur Utama RSUD dr. H JSK, dr. Budy Aziz B,Sp.PK mengatakan, terapi wicara merupakan salah satu unggulan Poli Rehabilitasi medik di RSUD dr. H. Jusuf SK.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2023 votes

“Disamping kita sudah memiliki spesialis fisik dan rehabilitasi, kita sudah memiliki Fisioterapis Wicara,” katanya, Kamis (4/5/2023).

Ia mengungkapkan, pelayanan terapi wicara ini sama halnya dengan pelayanan lain, yakni pasien dapat menggunakan BPJS dan umum. Walaupun ada keterbatasan dokter saat ini, pihaknya selalu mengupayakan penambahan sehingga dapat melakukan peningkatan pelayanan pada salah satu unggulan poli rehabilitasi medik.

“Hanya saja saat ini tenaga fisioterapis kami hanya satu. InsyaAllah ke depannya kita bisa menambah lagi fisioterapis wicara dan fisioterapis lainnya,” ungkapnya.

Ditambahkan Terapis Wicara RSUD dr. H JSK, Muhammad Rahmadilah menjelaskan, pasien layanan terapi wicara ini mayoritas dari kalangan anak. Hal ini terjadi lantaran, kurangnya pemahaman dari orang tua anak untuk memberikan bahasa atau kata pertama pada anak. Sehingga anak akan mengalami keterlambatan bicara.

“Memang butuh sih edukasi dan promosi. Kita juga edukasi ke orang tua anak supaya tersampaikan juga,” ujar Muhammad Rahmadilah.

Selain kurangnya pemahaman dari orang tua, terdapat faktor lain yang membuat anak mengalami keterlambatan bicara yakni genetik dan penyakit bawaan. Seperti Autism Spectrum Disorder (ASD), Attention Deficit Hyperactivity disorder (ADHD), Attention Deficit Disorder (ADD) dan lainnya.

“Anak ini kita harus stimulus sejak lahir sampai dia berkembang. Kalau faktor genetik itu hanya penyakitnya kemudian menyebabkan keterlambatan bicara. Tetap kita maksimalkan untuk bisa bicara,” terangnya.

Kendati di Indonesia tak ada patokan usia ideal anak untuk fasih berbicara, secara medis biasanya berpatokan pada usia ideal anak di luar negeri yakni usia 2 hingga 3 tahun. Pada usia tersebut diupayakan anak mampu mengungkapkan sebuah kata.

Ia berpesan kepada orang tua agar melakukan stimulus pada anak seperti dengan mengajak anak berbicara. Selain itu, kata dia, orang tua juga harus memperhatikan asupan makanan anak saat berada di dalam kandungan seperti menghindari manis yang berlebihan.

“Jadi orang tua harus bermain peran. Misal bertanya dan dijawab sendiri sama orang tuanya. Jadi dijabarkan kegiatan yang dilakukan dengan anak. Memang anak belum dapat merespon tapi anak memiliki indera pendengaran dan penglihatan,” pesannya. (adv)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *