Stok Air Baku Menipis, Perumda Tirta Taka Bagikan Air Bersih Gratis ke Rumah Warga

benuanta.co.id, NUNUKAN – Musim kemarau melanda Nunukan, stok air baku di sejumlah embung ada di Kabupaten Nunukan kian menipis salah satunya Embung Bolong. Akibatnya masyarakat terpaksa harus membeli air bersih dari sejumlah pemilik sumber air bersih.

Hidayat (43) salah satu warga Kelurahan Antasari mengatakan lantaran penyaluran air bersih tidak ada lantaran musim kemarau, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ia terpaksa membeli air bersih.

“Air ini kebutuhan dasar, jadi mau tidak mau kita harus beli air,” kata Hidayat kepada benuanta.co.id, Ahad (30/4/20233).

Dikatakannya, untuk satu tangki profil ukuran 1.100 liter dijual seharga Rp80 ribu hingga Rp85 ribu, sementara untuk tangki air berukuran 5.000 liter dihargai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.

Baca Juga :  Permintaan Eksportir Menurun Penyebab Harga Rumput Laut Anjlok

“Kita biasa beli yang 1.100 liter itu bisa kita pakai untuk waktu dua hari saja, makanya kita berharap semoga hujan cepat turun biar air bersih bisa segera mengalir,” ungkapnya.

Sementara itu, Perumda Tirta Taka Nunukan juga turun memberikan bantuan berupa air bersih secara gratis kepada masyarakat dengan menghandalkan pasokan embung-embung yang memiliki volume air yang masih mencukupi.

“Untuk langkah cepatnya ini sudah hampir dua pekan kita salurkan air bersih ke masyarakat yang tidak terjangkau oleh pipanisasi air bergilir, ini juga termasuk arahan dari Bupati Nunukan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan air bersih,” ungkap Direktur Perumda Tirta Taka Nunukan, Masdi kepada benuanta.co.id.

Baca Juga :  Bupati Laura Lepas Kontingen Penas ke-XVI ke Tingkat Nasional

Dijelaskannya, untuk saat ini pihaknya masih tetap menyalurkan air secara bergiliran hal ini lantaran kondisi debit dan volume air baku yang menipis. Hal tersebut termasuk pembagian air bersih langsung ke rumah-rumah warga dengan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan dan BPBD daerah dan DLH Nunukan.

“Penyalurannya setiap hari, di lokasi yang berbeda-beda, jadi masyarakat bisa menyediakan tempat penampungan untuk nantinya diisi,” katanya.

Baca Juga :  Rugikan Negara Rp3,6 Miliar, Ini Vonis Hakim Terhadap 6 Terdakwa Tipikor Septic Tank di Nunuakn

Masdi menyampaikan, meminta masyarakat Nunukan juga ikut berdoa agar hujan segera melanda Nunukan sehingga debit air di sejumlah embung kembali terisi dan pelayanan berjalan normal.

“Pembagian air ini akan terus kami lakukan sampai hujan turun dan air baku di embung kita kembali terisi serta berjalan normal, makanya kita berharap dan berdoa bersama agar hujan segera turun,” harapnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Cara membagikan air kweumah2 dengan mobil tidak efektif dan tidak menyelesaikan masalah karena PDAM berusaha mencari sumber air lain yg jumlah nya lebih memadai… Dan seharus nya hal ini sudah diantisifasi sejak beberapa tahun lalu karena siklus ini selalu berulang hampir setiap 3 tahun sekali