benuanta.co.id, TARAKAN – Sepanjang Operasi Ketupat Kayan 2023, jumlah laka lantas mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu.
Berdasarkan data, tahun 2023 terdapat 2 Laporan Polisi (LP) dengan status korban 2 luka berat dan 1 luka ringan. Sementara tahun 2022 lalu terdapat 7 kejadian laka lantas selama Ops Ketupat Kayan.
“Laka yang terjadi tidak ada yang menyebabkan korban jiwa juga. Operasi Ketupat tahun ini pihaknya memang fokus untuk menurunkan angka laka lantas,” kata Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana, Selasa (25/4/2023).
Dijelaskannya, fokus untuk menurunkan jumlah laka ini seperti menegur langsung pengendara, yang melanggar lalin sehingga menyebabkan potensi laka lantas.
Ia melanjutkan, serangkaian pengaturan jalan juga telah pihaknya lakukan selama Ops Ketupat Kayan berlangsung. Seperti volume kendaraan yang mulai ramai karena kegiatan pawai di malam takbiran. Meski ada peningkatan arus lalu lintas di malam takbiran, namun pihaknya mendapati tidak ada kejadian yang menonjol.
“Selalu kita ingatkan pengendara roda dua maupun roda empat, untuk selalu memperhatikan keselamatan dalam berlalu lintas. Karena setiap tahun pasti pada hari H lebaran, tingkat pelanggaran pasti meningkat. Salah satunya yaitu banyak pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm, saat pergi bersilahturahmi,” bebernya.
Bagi masyarakat yang sekedar pergi ke tempat wisata juga tak dipungkiri masih kurang memperhatikan aspek keselamatan. “Namun kita tetap masih lakukan langkah persuasif,” ucapnya.
Lebih jauh, perwira balok tiga itu mengungkapkan kendati terdapat teguran langsung pihaknya selalu mengedepankan sosialisasi bahwa tilang manual akan kembali diberlakukan lagi.
“Saat kita masih mengamankan sejumlah tempat wisata. Kalau pantauan sejauh ini agak sepi apabila dibandingkan tahun lalu,” tutupnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli