benuanta.co.id, NUNUKAN – Setelah dideportasi ke tanah air melalui Nunukan, ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah akan kembali dipulangkan Balai Pelayanan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara) ke daerah asalnya.
Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan, jelang lebaran Pemerintah Malaysia melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) memulangkan ratusan PMI yang sudah menjalani masa tahanannya di sejumlah Depo Tahanan Immigration (DTI) di Malaysia.
“Total ada 395 PMI bermasalah yang dipulangkan jelang lebaran ini, pemulangannya ke tanah air dilakukan melalui dua gelombang yakni pada (11/4/2023) ada 182 dari DTI Tawau kemudian Kamis (13/4/2023) sebanyak 213 dari DTI Kota Kinabalu, DTI Papar dan DTI Sandakan,” ujar Kombes Pol F Jaya Ginting kepada benuanta.co.id, Jumat (14/4/2023).
Dikatakannya, ratusan PMI tersebut saat ini sedang berada di Rusunawa Nunukan sambil dilakukan pendataan oleh BP3MI Kaltara.
PMI bermasalah tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia yakni dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Kalimantan dan beberapa dari Pulau Jawa.
“Sebagain besar saudara-saudara kita ini dari Sulawesi dan NTT,” ucapnya.
Ginting menyampaikan, ratusan PMI tersebut rencananya akan dipulangkan sebelum lebaran Idul Fitri 1444 hijriyah yakni esok hari pada Sabtu (15/4/2023) dengan menggunakan KM Lambelu dengan tujuan Sulawesi dan NTT.
“Kita usahakan mereka pulang sebelum lebaran, jadi bagi yang merayakan lebaran bisa bersama dengan sanak saudaranya di kampung halaman, rencananya besok, kenapa besok ini kita langsung pulangkan karena untuk Kapal Pelni yakni KM Lambelu ini yang rutenya sampai ke NTT sebelum lebaran makanya kita pulangkan besok, karena sebagian besar dari Sulawesi dan NTT,” ungkapnya.
Ginting menyampaikan, awalnya pihak Pelni menolak lantaran kapasitas sudah hampir penuh dan alasan keselamatan penumpang selain itu untuk tiket kapal juga telah habis terjual. Namun setelah dilakukan koordinasi dengan Pelni Pusat sehingga diberikan kebijakan berupa penambahan kuota penumpang khusus untuk PMI.
“Dari Pelni pusat sudah menutup loket pembelian tiket, jadi kuota yang ada khusus untuk kemanusiaan yakni memulangkan saudara-saudara kita ke daerah asalnya sebelum hari raya,” tandasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa