benuanta.co.id, NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid menghadiri buka bersama (bukber) dengan Asosiasi Pengusaha Rumput Laut Nunukan (APRLN) yang dilakukan pada Kamis, 13 April 2023.
Selain menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antara APRLN dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan, momentum tersebut juga dimanfaatkan APRLN untuk menyampaikan beberapa keluhan kepada Bupati Nunukan atas kendala-kendala yang selama ini dialami mereka di lapangan.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua APRLN, Fery yang mana saat ini ia mengatakan jika kendala yang sering dikeluhkan yakni pengiriman rumput laut ke berbagai daerah yang sering terhambat lantaran terkendala alat transportasi kapal terutama di bulan ramadan setiap tahunnya.
“Kendalanya itu seperti ini jelang lebaran, lagi musim penumpang dan musim barang, sedangkan kita sendiri tauh bahwa kapal tersebut memang kapal penumpang dan selama ini kita pengiriman rumput laut kita hanya menumpang, jadi saat momen begini kita harus mengalah meksipun rumput laut kita terpaksa harus gagal dikirim,” ungkap Fery kepada benuanta.co id.
Dikatannya, selain menggunakan kapal penumpang, pengiriman rumput laut juga dengan menggunakan Tol Laut. Ia mengakui jika Tol Laut hanya mampu menampung sekitar 40 kontainer atau 80 truk muatan rumput laut, sedangkan rumput laut yang harus dikirim masih banyak yang tidak masuk dalam muatan tersebut lantaran kouta yang tidak mencukupi.
“Makanya kita harus mendatangkan kapal laut ataupun kapal kargo, tapi itu juga belum pasti, sehingga alternatifnya terpaksa dengan menggunakan kapal kayu,” ungkapnya.
Bahkan ia mengaku jika ratusan ton rumput laut terpaksa harus tertahan pengiriman lantaran tidak adanya armada, sehingga ia berharap kedepannya dari Pemerintah Kabupaten Nunukan bisa bersama-sama dengan APRLN untuk mencari solusi terkait persoalan armada khusus pengangkut rumput laut.
Menanggapi hak tersebut, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid mengatakan kurangnya transportasi laut yang mengangkut rumput laut Kabupaten Nunukan, tentu harus ada koordinasi.
“Persoalan ini harus dikoordinasikan, karena persoalan kurangnya transportasi yang mengangkut rumput laut ini sudah sering dikeluhkan dari dulu, apalagi di momen jelang mudik seperti ini, tentu ada pembatasan pengiriman rumput laut karena kapal yang digunakan selama ini memang khusus penumpang,” kata Laura kepada benuanta.co.id.
Selain itu, ia juga menyampaikan lantaran transportasi laut berhubungan dengan lintas sektor yakni Kementerian Perhubungan, sehingga menurutnya perlu adanya duduk bersama untuk membahas persoalan ini.
“Sebenarnya kita juga sudah ada Tol Laut, tapi perputarannya ini sedikit lama yakni satu Minggu, sehingga pengiriman rumput laut juga pasti akan lambat. Intinya nanti kita bahas untuk mencari solusi ini, karena ini baru juga mereka sampaikan ke kita di bulan ramadan ini. Harusnya dua bulan sebelumnya sudah disampaikan ke kita, jadi kita bisa mencari solusi sejak awal,” ungkapnya.
Kendati begitu, Laura memastikan jika terkait persoalan ini akan dibahas bersama untuk mencari solusi terbaiknya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra