47 Sampel Takjil di Nunukan Diperiksa Dinkes, Ini Hasilnya

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Nunukan melakukan sidak pengawasan dan pengecekan takjil di sejumlah pasar ramadan di Nunukan.

Plt Kepala Dinkes P2KB, Hj. Miskia mengatakan Dinas Kesehatan sebagai regulator dan perpanjangan tangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) wajib melakukan pengawasan makanan dan minuman (mamin) yang beredar agar memenuhi standar kesehatan pangan yang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

Perlu diketahui keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga :  Jalan Lingkar Penghubung 5 Kecamatan di Krayan Rampung Bulan Ini

“Kita melakukan pengawasan takjil ramadan ini di tiga belas lokasi yaitu pasar ramadan di alun-alun, Jalan Tawakal, Jalan blok 3, Jalan Yamaker, Jalan Pasar Baru, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Binusan, Jalan Porsas, Jln TVRI, Jalan Lingkar, Jalan Sedadap, Jalan Sei Jepun dan Mamolo,” kata Miskia kepada benuanta.co.id, Selasa (11/4/2023).

Diungkapkannya, pengawasan yang dilakukan pihaknya yakni dengan memberikan edukasi kepada para penjual takjil tentang hygiene sanitasi, penekanan mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak diperbolehkan ada dalam makanan seperti Boraks, Formalin, Rhodamin B dan Metanil Yellow. Serta, wajib menggunakan kemasan makanan yang food grade.

Baca Juga :  Uji Sampel Pangan di Pasar Inhutani, Sayuran Asal Malaysia Positif Residu Pestisida

Miskia menerangkan, lalu terhadap sejumlah makanan takjil yang dicurigai mengandung BTP yang dilarang, langsung diperiksa oleh tim Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Selanjutnya petugas menempelkan stiker sebagai tanda telah dilakukan edukasi dan atau pengambilan sampel oleh Dinas Kesehatan.

Dibeberkannya, selama kegiatan pengawasan, pihaknya telah melaksanakan pemeriksaan sebanyak 47 sampel makanan untuk diperiksa kandungan Boraks, Formalin, Rhodamin B dan Metanil Yellow.

Baca Juga :  Selama Januari-Maret, 46 Pekerja Migran Indonesia Kabur dari Malaysia lewat Krayan  

“Alhamdulillah dari semua sampel yang kuta diperiksa semuanya aman, kita juga berikan edukasi kepada sekitar 101 pelaku usaha yang tersebar sesuai dengan lokasi pengawasan tim pengawas kabupaten Nunukan” jelasnya.

Ditambahkannya, selama proses pengawasan yang dilakukan beberapa hari selama ramadan ini dilakukan bersama dengan pihak Puskesmas Nunukan, Puskesmas Nunukan Timur, Puskesmas Sedadap, Puskesmas Binusan, Labkesda, Bidang Kesmas Dinkes P2KB serta Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Kabupaten Nunukan. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *