Perang Semesta Melawan Mafia Sindikat Penempatan PMI Ilegal

benuanta.co.id, NUNUKAN – Maraknya mafia sindikat penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Bahkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyatakan perang semesta melawan sindikat tak berperikemanusiaan tersebut.

Kepala Badan Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting mengatakan, dari hasil diskusi dan pertemuan yang dilaksanakan di Batam, Kepulauan Riau pada (6/4/2023) lalu. Sejumlah kesepakatan telah disepakati bersama dan dijadikan atensi untuk melawan sindikat penempatan PMI ilegal.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

“Ada 5 poin kesepakatan yang kemudian diharapkan menjadi komitmen kita bersama terhadap kejahatan kemanusiaan yang menimpa para pahlawan Devisa Negara kita selama ini. Terutama bagi mereka mafia penempatan PMI ilegal,” ungkap Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol F Jaya Ginting kepada benuanta.co.id, Ahad (9/4/2023).

Baca Juga :  1.500 Paket Sembako untuk Honorer dan Dhuafa di Nunukan

Ginting menerangkan, dalam menyatakan perang semesta melawan sindikat penempatan PMI ilegal memiliki kesepahaman bersama yang dituangkan dalam sebuah rumusan hasil yang dijadikan perhatian khusus bersama.

Diungkapkannya, adapun poin pertama yang disepakati yakni persoalan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) merupakan masalah kemanusiaan, masalah kebangsaan dan masalah keagamaan yang membutuhkan sinergi dan kerja bersama antara berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sipil, tokoh lintas iman, dan seluruh elemen kebangsaan lainnya.

Kedua, bahwa TPPO merupakan kejahatan kemanusiaan. Sebab telah melanggar nilai-nilai ideologi Pancasila, konstitusi UUD 1945, diharamkan dalam semua kepercayaan dan keyakinan umat beragama, sehingga, harus diperangi bersama-sama seluruh elemen bangsa.

“Pada poin ketiga disampaikan bahwa untuk melaksanakan kesepakatan itu, tentunya dibutuhkan komitmen kuat untuk melanjutkan menjadi rencana aksi bersama yang kolaboratif, sistematis, dan massif. Serta, melibatkan seluruh elemen kebangsaan, organisasi masyarakat sipil, ormas keagamaan, dan organisasi kepemudaan di seluruh daerah dengan menggunakan berbagai media, baik media konvensional maupun media sosial,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bikin Resah Warga Akibat Hobi Mencuri, Pemuda di Sebatik Ditangkap Polisi

Ginting melanjutkan, sejatinya sebagai mana poin keempat disampaikan jika perang semesta pemberantasan sindikat ini harus dipimpin figur atau tokoh yang memiliki komitmen kuat, memiliki integritas, memiliki rekam jejak yang tidak diragukan dalam membela nasib pekerja migran. Serta memiliki jejaring luas, lintas iman, dan lintas instansi atau sektor.

Selanjutnya, segenap aparatur penegak hukum dan lembaga pengadilan didorong untuk memiliki ketegasan dalam memberantas, mengawal proses hukum secara serius, dan menjatuhkan hukum setinggi-tingginya untuk segala kejahatan perdagangan manusia.

Termasuk di dalamnya yang menimpa para PMI melalui pendekatan multi aspek untuk membuat efek jera dan mampu menjerat bukan hanya pelaku lapangan. Namun yang paling penting adalah otak pelaku (mastermind).

Baca Juga :  Listrik di Nunukan Padam Sejak Pagi, PLN Katakan Masih Identifikasi Penyebabnya

Ginting menyampaikan, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan bahkan kasus penempatan PMI ilegal yang dilakukan oleh oknum Calo tak bertanggung jawab bukan lah hal yang baru di Nunukan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya calo CPMI ilegal yang berhasil dibekuk aparat di perbatasan.

Sehingga, ia berharap ke depannya BP3MI terus menjalin sinergitas yang baik dengan Aparat Penegak Hukum (APH) yang ada di Kabupaten Nunukan dalam keseriusan menyatakan perang dan melawan sindikat penempatan PMI ilegal.

“Kita bersama-sama dengan APH yang ada di perbatasan melalui sinergitas yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik harus memiliki komitmen yang sama untuk menyatakan perang semesta melawan mafia sindikat penempatan PMI ilegal,” tegasnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *