Kebutuhan Uang di Kaltara Selama Ramadan 2023 Meningkat

benuanta.co.id, TARAKAN – Pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) meningkat pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Wahyu Indra Sukma, menyebut selama terjadi peningkatan nilai transaksi dan kebutuhan uang sebesar 15 persen selama ramadan.

“Jadi kebutuhan uang pada ramadan di 2023 jadi Rp 758 miliar, dari yang sebelumnya hanya Rp 624 miliar,” jelasnya.

Kenaikan jumlah nilai transaksi beserta kebutuhan uang masyarakat tersebut mulai menggeliat pasca pandemi Covid-19 dan masyarakat yang mulai optimis kembali menggerakkan roda perekonomian.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Berencana Bangun Desalinasi Air Laut jadi Tawar

“Kalau kita lihat di Tarakan ini saja sudah mulai banyak orang belanja, itu salah satu indikatornya juga. Termasuk juga yang tercatat dalam laporan perekonomian kita pada waktu lalu, proyeksinya juga masih tumbuh positif untuk ekonomi Kaltara,” jelasnya.

Wahyu juga menyampaikan, bahwa elemen utama yang meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat Kaltara pada ramadan dan Idul Fitri tahun 2023 ini adalah sektor Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) dan sektor dagang lainnya.

“Detailnya nanti mungkin bisa dicek ulang pada laporan kita, tapi sebagian besar ekonomi kita saat ini merangkak tumbuh dan digerakkan oleh UMKM dan sektor usaha,” sebutnya.

Baca Juga :  Efek Perbaikan Jembatan Sambaliung, Pedagang UKM Mulai Bermunculan di Dermaga Penyeberangan

Melejitnya aktivitas ekonomi ini dikhawatirkan juga akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa. Untuk mengantisipasi hal tersebut Bank Indonesia akan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah untuk pengendalian harga-harga.

“Kita sudah ada koordinasi juga dengan pihak pemerintah kota, mungkin di awal bulan April kita akan adakan sidak pasar dan pasar murah khusus Tarakan dan pada pertengahan April di Tanjung Selor.  Karena ini juga sudah tugas pokok kami untuk pengendalian harga atau stabilisasi nilai rupiah,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ikan Tipis Tetap jadi Primadona, Harganya Turun Drastis

Selanjutnya, Wahyu juga mengingatkan masyarakat harus mengendalikan keuangan secara mandiri, terutama dalam melakukan manajemen belanja kebutuhan harian dan sebagainya, agar tetap bijak dan tidak berlebihan.

“Kita mengimbau masyarakat untuk belanja bijak, yang pertama jangan belanja berlebihan. Belanja lah dengan memahami kualitas barang dan harganya, sehingga masyarakat mengeluarkan uang sesuai dengan apa yang dibeli,” pungkasnya. (*)

Reporter: Edo Asrianur

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *