Air Terjun di Mentadau Potensi jadi Destinasi Wisata Baru di Kaltara

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Potensi wisata baru kembali muncul di Kabupaten Bulungan. Spot wisata baru tersebut yaitu air terjun Ais yang terletak di Desa Mentadau Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

Sebagai destinasi wisata lokal baru, air terjun Ais ini memiliki panorama alam yang indah karena belum sering terjamah tangan manusia.

Menurut salah satu warga setempat, Mail mengatakan air terjun Ais sebenarnya sudah ada sejak lama hanya saja baru dibuka untuk umum, setelah pembukaan jalan masuknya selesai dilakukan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Tukang Antar Galon, Berdarah Dingin Hilangkan Nyawa Nenek di Panti Jompo

“Makanya jalan masuknya masih berupa jalan agregat karena semua dikerjakan secara swadaya oleh Pemdes dan masyarakat sekitar,” kata Mail pada Senin, 27 Maret 2023.

Awalnya air terjun Ais ini, hanya berfungsi sebagai sumber mata air masyarakat sekitar. Namun karena adanya peraturan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah akibat pandemi Covid-19 lalu membuat masyarakat Desa Mantadau berinisiatif membuka air terjun Ais sebagai tempat wisata.

“Biar ada hiburan saja buat masyarakat sekitar dan ternyata banyak juga masyarakat dari luar yang datang ke sini untuk sekadar berlibur,” ujarnya.

Baca Juga :  Tukang Antar Galon, Berdarah Dingin Hilangkan Nyawa Nenek di Panti Jompo

Besarnya potensi air terjun Ais untuk menjadi destinasi wisata lokal yang layak, Mail pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara bisa ikut membantu Pemdes dalam mengembangkan destinasi wisata air terjun Ais ini.

“Setidaknya untuk jalan masuknya bisa dibuat lebih layaklah, karena untuk jalannya sendiri masih berupa tanah agregat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepada Dinas Pariwisata Kaltara Njau Anau mengatakan ada beberapa proses yang harus dipenuhi dalam mengembangkan desnitasi wisata lokal, seperti status kepengelolaan yang jelas dan syarat lainnya.

Baca Juga :  Tukang Antar Galon, Berdarah Dingin Hilangkan Nyawa Nenek di Panti Jompo

“Tentu kita bisa bantu namun hanya sekadar pada koridornya, karena untuk destinasi wisata sendiri sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab Pemkab,” ujar Njau Anau.

“Sedangkan untuk provinsi sendiri hanya sebagai pembina dan membantu hal-hal yang tidak bisa tertangani oleh Dispar daerah. Artinya Pemprov di sini hanya sebagai perpanjangan tangan, kecuali status kepengelolaannya memang menjadi tanggung jawab provinsi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *