benuanta.co.id, NUNUKAN – Forum Group Discussion (FGD) permohonan dukungan pelaksanaan penilaian Indeks Pengelolaan Kawasan Perbatasan (IPKP) darat yang digelar di Pemkab Nunukan dibuka oleh Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, H Dian Kusumanto, Senin (20/3/2023) di Lt. IV Kantor Bupati Nunukan.
Permohonan dukungan ini adalah IPKP pada Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Long Midang dan Tau Lumbis.
Dikatakan Dian mengatakan konektivitas sering didengar dalam beberapa tahun terakhir, untuk menunjukkan betapa pentingnya keterhubungan wilayah antara satu dengan yang lain.
Konektivitas bisa diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur jalan, pembukaan jalur atau rute penerbangan dan pelayaran, atau dengan menyediakan jaringan internet yang memadai buat masyarakat.
Selain untuk menyambungkan antar wilayah, konektivitas akan mampu menumbuhkan titik-titik perekonomian baru, serta yang tidak kalah penting, dengan konektivitas maka akan ada pemerataan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Dian, dalam beberapa tahun terakhir, perhatian pemerintah pusat terhadap Nunukan sangat luar biasa. Untuk meningkatkan konektivitas masyarakat, pemerintah telah menyambung jalan Trans Kalimantan hingga di wilayah Sei Manggaris, Pelabuhan Tunon Taka direhabilitasi secara besar-besaran, dibangun beberapa pos lintas batas yang megah, dan banyak lagi proyek strategis lainnya.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih atas segala perhatian tersebut. Dengan konektivitas yang semakin baik, semoga dapat memperlancar aktivitas masyarakat, dan pada ujungnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan,” kata Dian.
Lebih lanjut, seiring dengan rencana pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, maka wilayah di Kabupaten Nunukan diproyeksikan akan menjadi pintu masuk yang strategis, baik manusia ataupun barang. Warga negara dari negara Malaysia, Brunei Darussalam yang ingin pergi ke IKN, bisa melewati Nunukan. Mereka bisa masuk melalui Sebatik, Nunukan, Sei Manggaris, Krayan ataupun wilayah Lumbis, untuk selanjutnya menuju IKN.
“Kini seiring dengan rencana membangun Ibukota Nusantara di Penajam, maka wacana itu sepertinya layak untuk kita diskusikan kembali. apa untung ruginya, bisakah direalisasikan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Jika sampai terealisasi, maka proyek ini akan menjadi proyek prestisius, yang tidak hanya memberi kontribusi positif bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan, namun juga mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di wilayah perbatasan.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli