benuanta.co.id TARAKAN – Tumpukan sampah di Jalan Gunung Selatan, Kelurahan Kampung Satu Skip masih marak ditemukan. Wilayah yang menjadi kawasan hutan lindung ini kerap menjadi lokasi oknum tak bertanggungjawab membuang sampah sembarangan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan, Edhy Pujianto menjelaskan pihaknya merasa kecewa pada tindakan tersebut.
“Kita cukup prihatin terhadap tindakan itu, sangat disayangkan banyak masyarakat yang belum sadar bahwa membuang sampah itu tidak boleh di luar dari tempat yang telah ditentukan pemerintah,” jelasnya pada Senin (13/3/23).
Lebih lanjut Edhy menjelaskan, DLH Tarakan juga terus melakukan upaya meminimalisir tindakan pembuangan sampah liar dengan patroli lingkungan secara intens. Apabila kemudian didapati oknum pembuang sampah pada patroli, pihaknya akan menindak tegas tindakan tersebut.
“Kita cukup aktif patroli di wilayah itu, yang jelas kita tidak tutup mata pada permasalahan tersebut dan itu memang perlu ditindak tegas. Pertama kita lakukan upaya persuasif jika kedapatan hampir membuang sampah, lalu kita nasihati dan dianjurkan untuk ikut program sampah mandiri, dan jika masih dilakukan berulang jelas kita proses secara hukum,” terang Edhy.
Masih Edhy, umumnya sampah yang dibuang di Gunung Selatan tersebut berasal dari limbah hasil usaha. Hal itu dinilai karena sampah yang memenuhi beberapa lokasi adalah kardus sembako dan bahan bangunan.
“Jika dilihat dari bentuk sampahnya, ini sebenarnya campur. Tapi umumnya yang paling sering kita temukan itu datang dari limbah usaha. Bentuk limbahnya itu seperti, kardus sembako, bahan bangunan, dan lainnya seperti karung bangkai ayam,” paparnya.
Edhy turut mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap oknum pembuangan sampah secara liar. Dirinya berharap masyarakat dan DLH dapat saling berkerjasama menjaga kebersihan.
“Kita juga mohon partisipasi, utamanya pada masyarakat yang mengetahui jika ada tindakan pembuangan sampah secara liar. Apabila masyarakat melihat aktivitas tersebut segera dokumentasi dan laporkan kepada kita,” imbuhnya.
Sejatinya DLH telah banyak melakukan sosialisasi mengenai tindakan pembuangan sampah secara liar, termasuk menganjurkan masyarakat aktif membayar iuran pembuangan sampah mandiri.
“Kita juga selalu mengingatkan, kepada masyarakat untuk ikut program sampah mandiri, ini besaran iurannya ditentukan oleh warga sendiri. Biaya angkut dari depo sampah ke pembuangan akhir itu semua ditanggung pemerintah, jangan sampai tidak ikut program, malas bayar iuran, tapi akhirnya buang sampah di Gunung Selatan,” tegasnya. (*)
Reporter: Edo Asrianur
Editor: Yogi Wibawa