Bupati Laura Minta Semua Berkolaborasi Tangani Stunting 

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah pusat terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk di Kalimantan Utara (Kaltara).

Menko PMK Muhadjir Effendi, menyampaikan, 70 hingga 80 persen warga yang miskin ekstrem di Provinsi Kaltara sangat beresiko terkena stunting.

Angka tersebut, dinilai Muhadjir Effendi, masih sangat tinggi sehingga harus menjadi fokus perhatian serius dari pemerintah kabupaten/kota di Kaltara.

Baca Juga :  Bupati Laura dan Jajarannya Belanja Takjil di Pasar Kuliner untuk Berbuka Puasa

Menanggapi data tersebut, Gubernur Zainal Paliwang menyatakan bahwa penanganan stunting di Kaltata menunjukkan trend yang positif. Hal itu dilihat dari turunnya angka prevalensi penderita stunting sebesar 5, 4 persen, dari 27,5 turun menjadi 22,1 persen.

Sementara itu Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid mengatakan upaya penanganan stunting yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nunukan sebetulnya sudah berjalan baik. Buktinya, prevalensi stunting mengamani penurunan sebesar 1,5 persen.

Baca Juga :  Pemda Menjawab Pandangan Empat Fraksi di DPRD Nunukan Soal Raperda No.16/2018

Walaupun Laura juga mengakui bahwa penurunan angka stunting tidak bisa berjalan dengan cepat.

“Hal itu disebabkan masih rendahnya partisipasi masyarakat mengikuti pelayanan di Posyandu, pelayanan ibu hamil belum maksimal karena faskes yang terbatas, serta masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI buat bayinya,” kata Laura, Ahad (12/3/2023.

Karena persoalan stunting harus dilakukan bersama – sama, sehingga Laura mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi untuk mengatasi stunting, terutama dengan menambah bantuan anggaran dari pemerintah pusat. (*)

Baca Juga :  Menteri Kelautan dan Perikanan Dijadwalkan Ikut Panen Raya Rumput Laut di Nunukan

Reporter: Darmawan

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *