benuanta.co.id, TARAKAN – Perpanjangan dermaga Pelabuhan Malundung mulai dikerjakan kembali oleh pihak PT. Pelindo Regional IV Tarakan. Diketahui, proyek pembangunan ini sempat tertunda karena izin yang belum dipenuhi. Namun saat ini keseluruhan izin yang diperlukan telah diterbitkan semua termasuk izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pelaksana Senior Lapangan dan Pengawas Pelindo Regional 4 Tarakan, Agus Salim menjelaskan saat ini pihak kontraktor pun akan mulai mendatangkan alat guna pemancangan tiang di dermaga. Proses ini ia katakana akan berlangung pada akhir Maret ini.
“Untuk tim dari kontraktor pembangunan dermaga pun sudah berada di Tarakan. Pengerjaannya mungkin dimulai pada awal April atau pertengahan April sudah dimulai nantinya,” jelasnya kepada Benuanta, Jumat (10/3/2023).
Progres pembangunan dermaga ini dikatakannya pada 2022 lalu sudah mencapai 12,47 persen. Perpanjangan dermaga pun akan dibangun sejauh 200 meter di arah timur Pelabuhan Malundung.
Ditambahkan Manajer Operasi dan Teknik Pelindo Terminal dan Peti Kemas, Julhaidir aktivitas pemancangan saat ini sudah siap dan sebagian lagi masih berproses pengiriman ke Tarakan. Pihaknya pun bergerak cepat untuk melakukan persiapan material pasca diturunkannya keseluruhan izin pembangunan. Adapun pengerjaan dari dermaga ini, disebutkannya memiliki target 365 hari.
“Tapi berdasarkan tim lapangannya itu kurang lebih 6 sampai 8 bulan. Namun kalau itu sesuai on the track. Karena kendala di lapangan ada saja,” tambahnya.
Kendala yang dimaksudkan seperti aktivitas bongkar muat peti kemas yang setiap harinya terjadi di Pelabuhan. Namun, pihaknya tetap berupaya untuk merampungkan proyek perpanjangan dermaga ini kendati ada aktivitas besar lain di Pelabuhan.
“Termasuk aktivitas kapal penumpang yang masuk di Pelabuhan Malundung. Ya kita upayakan penyelesaian dermaga beberapa meter ke arah timur terlebih dahulu,” tuturnya.
Julhaidir menambahkan, pihak pengawas proyek perpanjangan dermaga Pelabuhan Malundung akan terus berkoordinasi terhadap proses pembangunan dan aktivitas bongkar muat dan kapal penumpang tidak akan terganggu.
“Metodenya nanti akan kita action di lapangan seperti apa. Karena jangan sampai nanti salah satunya harus mengalah,” tandasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra