Tiga Wilayah Jadi Atensi BPBD Kaltara Cegah Potensi Banjir

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan Data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun ini, ada tiga Kabupaten yang memiliki potensi banjir yakni, Kabupaten Nunukan, Malinau dan Bulungan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Kaltara, Andi Ariampa tiga kabupaten tersebut menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1542 votes

“Selain banjir, kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, tanah longsor, lalu pada tahun 2022 kemarin tercatat banjir di Kabupaten Bulungan 4 kali, Malinau 7 kali dan Nunukan 7 kali. Jadi bencana banjir pada tahun 2022, mengalami peningkatan dibanding tahun 2021,” ungkapnya Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Lebih lanjut, kata Andi tahun ini BPDB bakal fokus melakukan penguatan di Kabupaten Kota dalam upaya menurunkan nilai indeks risiko bencana yang ada di Kaltara.

“Jika ketahanan daerah ini kuat, indeksnya resiko bencana juga ada menurun,” tuturnya.

Diungkapkannya ada tujuh indikator, yang saat ini jadi pekerjaan rumah bagi BPBD Kaltara untuk fokus memenuhi kegiatan penguatan ketahanan daerah.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Karena suporting kabupaten kota jadi ketahanan provinsi, dan kabupaten kota ini sudah persiapkan dan mengkoordinasikan di lapangan lintas sector. Sebab urusan bencana ini. tidak hanya BPBD provinsi saja. Akan tetapi, ada Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kehutanan dan instansi vertikal yang terkait turut ikut membantu,” ujarnya.

Lalu untuk kesiapsiagaan pada tiga titik daerah ini, pihaknya selalu senantiasa menghimbau masyarakat ikuti pantauan informasi terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Baik seputar dengan  inggi curah hujan disatu periode waktu. Ya, kita kemudian, dari Pemprov maupun kabupaten kota, supaya selalu siap menghimbau ke masyarakat kewaspadaan siaga banjir,” jelasnya.

Kemudian saat ditanyakan soal banjir, Andi menjelaskan kejadian tersebut hanya setahun sekali.

“Seperti di tahun 2022 itu banjir tidak mengikuti jadwal. Tetapi kita, tetap lakukan antisipasi, terhadap potensi yang terjadi, sebab saat ini intensitas curah hujan itu, kembali tinggi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *