PLN Bantu 5 Desa di Hulu Kabupaten Bulungan Terima Arus Listrik

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Mulai hari ini warga Desa seperti Kecamatan Peso Hilir ada Desa Long Bang, Desa Long Bang Hulu, Desa Long Telenjau dan Desa Naha Aya serta Kecamatan Peso ada Desa Lepak Aru akhirnya merdeka listrik, setelah mendapatkan penerangan listrik dari PLN.

Kepala Desa Naha Aya, Libang Asan mengatakan, selama ini masyarakat di lima desa hanya bisa menikmati listrik mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita. Itupun warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk menyalakan lampu.

“BBM di tempat kami ini luar biasa mahal. Bayangkan saja. Rp 120 ribu, listrik hanya bisa dinikamti 5 jam,” ungkapnya Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, Libang menjelaskan bila menggunakan layanan PLN cukup bayar Rp 120 ribu masyarakat bisa menikmati listrik beberapa pekan.

“Kami di masyarakat di Hulu Sungai Kayan ini sangat merindukan listrik ini. Dan akhirnya kami bisa merasakannya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Bulungan Siap-siap, Suhu Dingin Lebih Terasa Hari Ini

Adapun selain di lima desa sudah dapat listrik, Libang berharap ke depan beberapa desa di Hulu Sungai Kayan yang belum mendapatkan layanan PLN bisa segera terlayani.

“Seperti, Desa Long Peleban, Long Pelaah dan Long Lian. Bersar harapan saya beberapa desa di Hulu Sungai Kayan yang belum teraliri listrik bisa segera dialiri,” tuturnya.

Terpisah, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltimtara, Joice Lanny Wantania menambahkan, sepanjang 2023, untuk di wilayah Kaltara masih ada 80 desa yang harus dialiri listrik.

“Untuk tahun ini, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran Rp 340 miliar untuk mengaliri desa di Kaltara yang belum mendapatkan layanan PLN. Untuk 2024, masih ada 108 desa yang harus dialiri listrik,” ujarnya.

Baca Juga :  Barang Bukti Kendaraan akan Dilelang, Hasbudi Keberatan Sampai PK ke Mahkamah Agung

Joice berharap, pada tahun depan seluruh desa di Kaltara teraliri listrik. Namun untuk merealisasikan semua itu, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,7 triliun.

“108 desa supaya dapat aliran listrik, dibutuhkan anggaran Rp 1,7 Triliun se Kaltara dari target harus dicapai seribu tiga puluhan desa yang ada tersebar merata di Kaltara. Selain di wilayah pedesaan, kita juga akan mengaliri listrik hingga ke wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Joice juga menjelaskan PLN melaksanakan bantuan aliran listrik di Hulu Kecamatan Peso ini menggunakan program pemerintah pusat yaitu pembangunan listrik pedesaan (lisdes).

“Ini program pemerintah lewat lisdes menggunakan anggaran penanaman modal negara,” tuturnya.

Sebenarnya, kata dia untuk di wilayah Kaltimtara rasio desa berlistrik sudah 100 persen. Tetapi, yang sudah dilayani PLN baru sekitar 80 persen. Artinya, masih ada sekitar 20 persen yang belum mendapatkan layanan.

Baca Juga :  Satlantas Polresta Bulungan Soroti Aksi Balap Liar dan Knalpot Tidak Standar

“Jadi, kita masih punya PR untuk mencapai 100 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Dapil Kaltara, Ir. Deddy Yevri Hanteru Sitorus menjelaskan pertama kali masuk ke Kaltara rasio desa berlistrik itu hanya 29,9 persen.

“Empat tahun menjabat sebagai anggota DPR RI, rasio meningkat menjadi 71,2 persen. Kemungkinan, tahun ini akan  mencapai 84 persen. Tahun depan, diperkirakan sudah mencapai 92 persen hingga 94 persen,” bebernya.

Kemudian katanya, untuk bisa mencapai rasio desa berlistrik 100 persen, maka dibutuhkan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar.

Dalam  hal ini, DPR RI akan terus memperjuangkan anggaran tersebut.

“Kita harus berjuang dengan daerah lain. Jadi, kita di DPR RI akan terus memperjuangkan anggaran untuk Kaltara,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *