Gubernur Sebut Peran Pemuda Penting dalam Pembangunan Daerah Berkelanjutan

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Menghadiri acara diskusi terbuka gagasan politik (Gaspol) bersama masyarakat Tanjung Selor dan organisasi kemahasiswaan serta unsur forkopimda Kamis (2/3/2023) tadi malam

Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengatakan peran anak muda masa kini pada pembangunan daerah bumi Benuanta sangat penting.

“Dengan terbentuknya forum pemuda kaltara bisa bersinergi bersama pemerintah provinsi maupun kabupaten kota,” ucapnya, Jumat (3/3/2023).

Zainal pun menegaskan pemuda-pemudi di Kaltara identik selalu punya ide gagasan baru dan selalu membekali diri dengan meningkatkan pemahaman ilmu pengetahuan.

Baca Juga :  Hari Ini Cuaca di Kaltara Diprediksi Cerah Berawan

“Terutama untuk pembangunan daerah. Anak muda kita bisa ikut berperan aktif bekerja di Kawasan Industri KIPI. Sebab Ini peluang besar untuk anak cucu kita di Kalimantan Utara. Apalagi kawasan tersebut kurang lebih membutuhkan 150 ribu tenaga kerja. Sehingga saya yakin dan optimis pemuda-pemudi di Kaltara bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah,” ujarnya.

Baca Juga :  Baznas Kaltara Targetkan Penerimaan Zakat hingga Akhir Tahun Rp 6 Miliar

Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara (Kaltara), Marthin Billa mengatakan
generasi muda di Kaltara harus bisa bersinergi mengawal pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) dan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.

“Pemuda dan masyarakat Kaltara pun harus siap menangkap peluang kerja yang ada di mega proyek KIHI atau KIPI dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” ujarnya.

Baca Juga :  SLB Karya Murni Dapat Alat Terapi dari Kementerian Sosial

Marthin Billa berharap, pemerintah
daerah setempat dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) para pemuda di Kaltara.

“Untuk jangka pendek perlunya lembaga pendidikan vokasi sesuai yang dibutuhkan untuk kawasan Industri tersebut. Intinya, usia produktif jika tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja, justru akan berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan banyak permasalahan lain,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *