benuanta.co.id, SULSEL – Nasib malang dialami perempuan M (36 tahun) yang diperdaya oleh suaminya, Haerul (30 tahun). Selama lima tahun M harus menjalani hubungan dengan Haerul yang merupakan polisi gadungan tanpa menaruh kecurigaan.
Sebab Haerul selama ini, dilengkapi Kartu Tanda Anggota (KTA) dan KTP dengan identitas anggota Polri. Tapi itu mulai terbongkar ketika M mendatangi Polda Sulsel untuk menanyakan besaran gaji suami sembari membawa KTA Haerul yang selama ini menjadi andalannya.
Tapi M diarahkan ke Markas Satbrimob Polda Sulsel, mengingat di KTA Haerul tertera sebagai Anggota Brimob. Lalu M mendatangi Markas Korps Brigade Mobil itu. Di sana setelah dilakukan pengecekan nama Haerul tidak terdaftar di database. Bagi M pengecekan tersebut dilakukan hanya ingin mengetahui besaran gaji suami.
“Kedatangan saya (di Satbrimob Polda Sulsel). Saya mau tau gajinya (suami) berapa,” cerita M kepada awak media, Sabtu, (25/2/2023).
Tapi kedatangan M tersebut, membuat petugas curiga. Hingga akhirnya melakukan koordinasi dengan tim Intelmob Polda Sulsel untuk mengecek KTA Haerul yang tertera dengan pangkat Brigadir Satu (Briptu). Alhasil Haerul saat ini telah diamankan di Polsek Tamalate, Polrestabes Makassar.
M mengaku setelah menikah 2018 silam, dirinya memang tidak pernah bertanya secara rinci soal peran dan tugas suaminya.
“Selama sama saya, tidak pernah saya bertanya soal pekerjaannya, cuma kalau saya tanya mau ke mana, dia menjawab setor muka di Polda, itu saja,” tukas M.
Sebelumnya Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto mengutarakan, Haerul bisa mendapatkan status anggota Polri di KTP karena memperdaya Kepala Dusun setempat dengan menunjukkan KTA.
“KTA itu dilakukan dengan cara discan kemudian dilaminating sehingga terlihat seperti KTA asli,” ucap Perwira Polri tiga melati itu.
Meski demikian, Heru Novianto menyebutkan, sejauh ini pihaknya belum mendeteksi terkait korban selama menjadi polisi gadungan.
Reporter: Akbar
Editor: Yogi Wibawa