benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pembangunan Gedung Pengelola Kawasan Industri di lingkar Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Mangkupadi telah mencapai 80 persen. Hal itu disampaikan langsung oleh Manager Operasional PT KIHI, Jamal pada Jumat, 24 Februari 2023.
“Jadi kalau progres saat ini. Kita kan ada 3 progres ya. Pertama untuk kantor pengelola, kita lihat tadi sudah 80-90 persen sudah bisa digunakan,” ucapnya kepada benuanta.co.id.
Jamal optimis pada 1 Maret ini Gedung Pengelola Kawasan Industri tersebut bisa digunakan secepatnya untuk para tenant KIHI.
“Harapannya awal-awal Maret sudah bisa digunakan untuk kegiatan perkantoran pengelola KIHI yang membawahi tenant-tenant baik HRGA, Eksternal, Marketing itu berkantor di sana,” ungkapnya.
Dijelaskan Jamal, Presiden RI Joko Widodo pun juga dijadwalkan meninjau Gedung Pengelola Kawasan Industri.
“Itu palingan beliau hanya melihat-lihat lewat helikopter. Beliau nanti akan meninjau langsung yang progres pembangunan pelabuhan Jetty milik PT KAI, pembangunan Smelter Aluminium yang nantinya Pak Presiden RI mau lihat,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan soal projek pekerjaan yang sedang berlangsung signifikan di KIHI saat ini ada pembangunan smelter aluminium di bawah perintah PT Kalimantan Alumunium Industri (KAI).
“Projek saat ini yang sedang berlangsung ada dari PT KAI lokasi ini untuk membuat smelter aluminium. Pengerjaannya juga sudah bagus ya kita sudah selesaikan Big Water Jetty sementara di sebelah utara, kemudian bagian selatan sudah jadi Big Water Jetty sementara,” bebernya.
Menurutnya Pelabuhan jetty yang lagi dibangun tenant dari PT KAI memiliki panjang 850 meter.
“Ini pelabuhan punya tenant. Ini panjangnya 850 meter. Kita akan update terus perkembangan pembangunan di sini. Kebetulan 1 Maret Presiden RI Joko Widodo mau datang ke sini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kata dia untuk pembangunan smelter aluminium dalam naungan PT KAI punya luas mencapai 580 hektare.
“Khusus aluminium smelter ini sekitar 580 hektare ini sudah cukup luas. Kemudian untuk di tenant Tsingshan itu punya luas lahan sekitar 5.534 hektare. Lalu di sisi selatan itu ada Batching Plant untuk buat kontruksinya kita sudah mulai pengerjaannya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Nicky Saputra