Komoditi Asal Nunukan Penyumbang Terbesar Program Tol Laut di Indonesia  

benuanta.co.id, NUNUKAN – Komoditi rumput laut dan cangkang kernel kelapa sawit Nunukan menjadi penyumbang pertama terbesar produk unggulan daerah terbanyak berdasarkan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang menjadi muatan balik dalam program tol laut selama tahun 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Fungsional Tenaga Ahli Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Koperasi, UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan, Abdul Rahman bahwa hal tersebut berdasarkan hasil rilis dari Kementerian Perdagangan RI melalui Direktor Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN).

“Berdasarkan data statistik Dirjen PDN disebutkan total produk yang termuat sebanyak 9.154, 20 ton bersumber dari komoditi rumput laut dan cangkak kernel kelapa sawit,” kaya Abdul Rahman kepada benuanta.co.id, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga :  Harga Rumput Laut Nunukan Anjlok Capai Rp 20 Ribu per Kilogram

Ia mengungkapkan, dinobatkan sebagai urutan pertama lantaran jumlah muatan balik tersebut tidak terlepas meningkatnya jumlah produktivitas petani rumput laut yang ada di Kabupaten Nunukan.

Dari data Dirjen PDN juga menyebutkan pada 2022, setidaknya 484 kontainer yang berhasil mengangkut produk-produk unggulan Kabupaten Nunukan.

Rachman mengutarakan, hal tersebut merupakan suatu capaian yang sangat baik, karena dengan adanya program tol laut tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dan pengusaha rumput laut di di Nunukan.

Dalam data statistik tersebut, Nunukan berada di puncak pengiriman balik dengan total 9.154,20 ton, disusul Kepulauan Talaud sebanyak 8.129 ton, Halmahera Tengah 7.978,70 ton,  Halmahera Utara 7.424 ton, Pulau Morotai 7.215 ton, Kepulauan Sangihe 6.207,14 ton, Kepulauan Tanimbar 5.199 ton, Lembata 4.428,97 ton, Halmahera Barat 3.348,56 ton dan terakhir Kepulauan Aru 3.325,50 ton.

Baca Juga :  Waspada Hujan Petir Melanda Kabupaten Nunukan

Dijelaskannya, capaian tersebut menjadi solusi pemasaran hasil pertanian maupun perkebunan masyarakat yang sebelumnya hanya bergantung pada pihak swasta.

“Jadi sejak beroperasinya program tol laut menjadi solusi hadirnya negara atau pemerintah untuk sektor pemasaran di wilayah perbatasan,” ungkapnya.

Sebelum adanya program tol laut, selama ini para pengusaha hanya mengandalkan kapal swasta tujuan  Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

Baca Juga :  KPU Nunukan Lakukan Perbaikan Atas Temuan Coklit Data Pemilih

Sedangkan untuk, untuk angkutan ke Pulau tentunya harus dengan biaya yang lebih besar lagi, sehingga selama adanya tol laut angkutan lebih terbantukan dan bermanfaat bagi para pengusaha.

Dengan capaian tersebut juga menjadi salah satu indikator pemerintah pusat melakukan penambahan trayek baru ke Kabupaten Nunukan, karena dengan meningkatnya produktivitas tersebut tentu membutuhkan tambahan armada maupun trayek.

“Tentunya kita berharap pada tahun 2023 ini, jumlah produksi komoditi rumput laut dan kernel kelapa sawit di Nunukan terus mengalami peningkatan, sehingga capaian 2023 dapat lebih baik lagi dari 2022,” harapnya. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *