benuanta.co.id, TARAKAN – Perbaikan badan jalan dan saluran drainase di ruas Jalan Gajamada dan Cendrawasi Kota Tarakan terus dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Tarakan.
Seperti diketahui, kedua poros jalan penghubung tersebut sering menjadi langganan keluhan masyarakat akibat kubangan dan genangan air yang menghambat aktivitas pengguna jalan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, DPUPR Tarakan, Abdul Rahim menyatakan, pihaknya telah melakukan penanganan sementara terhadap sumber utama kerusakan jalan tersebut.
“Kemarin dari PUPR Provinsi sudah memberi tambalan agregat dan dari pihak kota kemarin juga sudah melakukan normalisasi saluran drainase, sehingga tidak terjadi lagi genangan air dulu di situ,” jelasnya kepada benuanta.co.id, Kamis (23/2/2023).
Abdul menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemasangan U-ditch atau gorong-gorong beton pada saluran drainase yang mengalami penyumbatan.
“Saat ini kita (PUPR) sedang melakukan pengecoran U-ditch dan akan kita pasang di pertigaan Jalan Gajahmada dan Cendrawasih, karena titik crowded-nya di situ,” jelasnya.
Perbaikan terhadap kubangan jalan dan jalur drainase pada jalan Gajahmada dan Cendrawasih tersebut akan direncanakan rampung dalam dua minggu ke depan.
“Proses beton ini 28 hari, mungkin minggu depan ini akan sudah mulai pengangkatan. Dua minggu lagi kita akan mulai pasang U-ditch dan peninggian badan jalan juga di sekitar situ, jadi mungkin sekitar dua minggu lagi,” jelasnya.
DPUPR Tarakan sendiri juga telah mengadakan rapat koordinasi dengan beberapa pihak pemilik utilitas mengenai perbaikan jalan dan saluran drainase tersebut.
“Kami juga sudah mengadakan rapat koordinasi dengan pihak pemilik utilitas seperti, PDAM, PLN dan PT Pertamina, dan disepakati bahwa pada saat kita melakukan perbaikan di situ, mereka siap membantu,” ucapnya.
“Khawatirnya, ketika sedang melakukan perbaikan dan terjadi kebocoran jaringan pipa untuk pelayanan ke masyarakat, mereka siap melakukan antisipasi,”tambahnya.
Upaya perbaikan tersebut masih bersifat sementara, sedangkan perbaikan permanen harus melakukan proses anggaran terlebih dahulu.
“Karena ini penanganan sementara jadi belum bisa maksimal, yang jelas dari teman-teman pihak provinsi sudah melakukan perencanaan perbaikan, kita tunggu untuk lebih akuratnya lagi,” urainya.
Dalam pengerjaan tersebut, ia juga meminta pengertian masyarakat sekitar untuk tetap menyisakan ruang akses pada badan jalan. Tujuannya agar ke depannya lebih mudah untuk melakukan perbaikan.
“Diminta juga pengertian masyarakat di sekitar situ, bahwa pada saat membuat akses masuk toko seperti jembatan, itu kan maksimal 50 persen disisakan untuk badan jalan, sehingga jika terjadi pengerukan drainase lagi itu akan lebih mudah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Edo Asrianur
Editor: Yogi Wibawa