Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah di Tarakan

benuanta.co.id, TARAKAN – Fenomena banjir rob mulai terjadi dua hari belakangan inj di wilayah Kota Tarakan. Terpantau banjir rob ini terjadi di sebagian wilayah pesisir Bumi Paguntaka. Akibatnya, daratan yang dekat dengan pesisir juga terdampak banjir bahkan sampai menutupi hampir seluruh permukaan jalan.

Titik terjadinya banjir akibat pasang air laut ini juga beragam, seperti wilayah Perikanan, Lingkas Ujung, Juata, Pantai Amal, Beringin, Selumit Pantai dan Kampung Empat.

Salah satu masyarakat Jalan Gajah Mada, Boy mengungkapkan air mulai menggenangi sebagian bahu jalan sekira pukul 19.30 wita. Hal yang sama juga terjadi dua hari belakangan.

“Mulai naik (airnya) sekitar pukul 19.30. Kalau jam segini itu belum tinggi airnya cuma di bahu jalan saja,” ungkapnya kepada Benuanta, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga :  Masjid Jami' Nurul Islam Markoni Saksi Bisu Peradaban Islam di Tarakan, Berdiri Tahun 1900

Menurutnya banjir ini ketinggiannya dapat bertambah. Saat ini terpantau ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa.

“Biasanya bertahan satu jam banjirnya. Ya ketinggian pasangnya air 36 lah. Biasanya bisa sampai betis orang dewasa tingginya,” lanjutnya.

Tak hanya Boy, salah satu masyarakat yang tinggal di wilayah Kampung Empat, Hajrah juga merasakan hal yang sama. Terlebih area tempat tinggalnya memang kerap kali terjadi pasang surut air laut.

“Ya menggenangi depan rumah aja. Kemarin bahkan seluruh jalan ketutup air. Karena ada sungai juga kan di sini,” tuturnya.

Saat terjadi pasang air laut, ia hanya bisa melakukan persiapan seadanya. Setidaknya ia sedikit lega, banjir rob tak sampai membuat kerusakan atau menggenangi bagian rumahnya.

Baca Juga :  Polres Tarakan Amankan 9 Motor dengan Knalpot Racing

“Kalau di dalam rumah Alhamdulillah tidak sampai masuk airnya. Kalau sampai masuk itu yang bahaya. Kita harus ngepel setiap surut,” tambah Hajrah.

Sementara itu, Forecaster BMKG Tarakan, Novira Ismi Handayani mengatakan berdasarkan kalender fase bulan, terhitung dari tanggal 20 Februari 2023 terjadi fenomena Super New Moon (Perigee + Bulan Baru).

“Perigee itu jarak terdekat bulan dengan bumi. Pada fase ini memang sangat berpotensi untuk terjadinya air pasang tinggi yang mengakibatkan banjir rob. Khususnya di beberapa titik daerah pesisir yang memang dekat dengan laut,” katanya.

Pihaknya memprediksi fenomena ini masih akan terjadi pada dua hari ke depan. Biasanya air laut mulai pasang pada sore hari menuju malam hari.

Baca Juga :  Prediksi Cuaca di Tarakan, Hujan dan Hawa Dingin Jelang Waktu Sahur

“Fenomena inipun tidak menentu. Tergantung pergerakan bulannya. Kalau di bulan Februari ini memang bulan baru ya,” tambah dia.

Berdasarkan kalender pasang surut air laut di bulan Februari ini masih berada pada kategori pasang tinggi atau surut rendah. Sedangkan untuk King Tide atau pasang tertinggi diprediksi terjadi pada April, Mei, Juni, Juli, Oktober, November dan Desember.

“Kalau tabel ketinggian air laut sendiri di tahun ini kita belum ada. Di tahun-tahun sebelumnya memang ada. Diperkirakan juga masih akan berlangsung hingga Jumat, 24 Februari 2023 mendatang,” pungkas Novira. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *