Tekan Angka Stunting di Binusan dengan Pembentukan Generasi Muda Berkualitas

benuanta.co.id, NUNUKAN – Memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63, Puskesmas Binusan menggelar Nutrition Expo 2023. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata upaya menekan angka stunting sehingga pembentukan generasi muda berkualitas.

Kepala Puskesmas Desa Binusan, dr. Senoaji Wijanarko,MARS, menyampaikan Nutrition Expo 2023 ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dari berbagai lapisan usia berkaitan dengan gizi dan kesehatan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2000 votes

Sedangkan Nutrition Expo bernuansa Kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional dengan tema “Isi Piringku Kini Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”.

Baca Juga :  Imigrasi Masih Periksa Intensif WNA Pembawa Kosmetik Ilegal dari Malaysia

“Kami berkomitmen menjadi salah satu lokus penuntasan Stunting di Kabupaten Nunukan, di bantu bersama lintas sektor terkait seperti Kecamatan, Desa, dan pihak pihak yang peduli dalam pembinaan tim Percepatan Penuntasan Stunting (Tim TPPS) Kabupaten Nunukan,” kata dr Senoaji, Sabtu (18/2/2023).

Lanjutnya, sekitar 189 anggota masyarakat ikut hadir dan mendapatkan pelayanan promosi kesehatan. Dan lomba cipta menu sehat berbahan dasar protein hewani diikuti 14 tim yang berlaga menyajikan menu sehat, dengan kriteria lomba kandungan gizi dan pengetahuan.

Kegiatan ini juga ada pemeriksaan kesehatan, seperti skrining penyakit tidak menular yang terdiri atas pemeriksaan tekanan darah dan berat badan, pemeriksaan gula darah-asam urat-kolesterol.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Meningkat

Tidak hanya itu, talkshow edukasi gizi yang diisi oleh spesialis gizi klinis dr. Eiyta Ardinasari, Sp.GK, Dandim 0911 Nunukan Letkol Inf. Albert Frantesca, M.Han, dan PLT kepala Dinas Kesehatan P2KB Hj. Miskia, Si.Apt,MM, dipandu pemegang program gizi Selamet, SKM, Vaksinasi Covid 19, serta kelas ibu hamil.

“Kami menyadari masih tingginya jumlah masalah stunting di Nunukan. Oleh karena itu kami ingin agar pemeriksaan kesehatan itu dapat dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.

dr. Senoaji menambahkan akan berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat terkait gizi dan kesehatan. Hal ini diharapkan masyarakat mulai peduli dengan diri sendiri dengan mengatur asupan harian pada jangka pendek dan terjadi penurunan jumlah kejadian stunting pada jangka panjang.

Baca Juga :  Bea Cukai Nunukan Sebut Ekspor Minyak Kemiri ke Malaysia Tidak Dikenakan Cukai

Menurutnya, data terakhir angka stunting di wilayah kerjanya sedikit meningkat dari data sebelumnya sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi partisipasi aktif berbagai pihak dalam proses edukasi, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, serta aktivitas pencegahan lainnya. Karena, ketika seorang anak masuk dalam kondisi stunting sejatinya sudah agak terlambat jika usianya lebih dari 2 tahun.

“Dari 80 jadi 130 kasus angka stunting di Desa Binusan, tapi ini sepertinya karena peningkatan pengamatan lebih dari tahun lalu,” tutupnya.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *