DPKP Provinsi Targetkan Capaian Swasembada Benih dan Beras di Kaltara

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), terus menargetkan tercapainya swasembada benih dan swasembada beras di Kaltara.

Langkah yang dilakukan, dengan berkolaborasi dengan kabupaten yang ada di Provinsi Kaltara. Di antaranya Kabupaten Bulungan dan Nunukan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

Kepala DPKP Kaltara, Heri Rudiyono kala dikonfirmasi mengatakan, pihaknya terus berupaya agar Provinsi Kaltara bisa menjadi swasembada beras, kemudian ditargetkan swasembada benih.

“Tahun ini program tersebut perlahan direalisasikan,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (16/2).

Pada sektor lain, dirinya tidak menampik bakal dikembangkan. Seperti sektor perkebunan dan peternakan. Kalau pada sektor peternakan, direncanakan bakal membuat ladang pemgembalaan. Itu diberlakukan pada jenis ternak seperti sapi.

“Untuk ternak sapi, sumber anggaran disuntik langsung dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” tukasnya.

Apalagi untuk ternak sapi di Kaltara telah banyak dicontohkan, seperti di Kabupaten Bulungan. Saatitu Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang telah me-launching secara langsung.

“Mulai tahun kemarin kita sudah nencanangkan untuk gerakan sentra produksi pertanian. Bagaimana mencapai swasembada beras, meningkatkan food estate yang ada di Kabupaten di kaltara. Yakni di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau,” bebernya.

Sementara untuk di Kabupaten Tana Tidung (KTT) , terus didorong supaya ada badan penggelola induk sapi. Sebab di setiap kabupaten kota di Kaltara memeiliki potensi dan kelebihan masing-masing. Tinggal bagaimana pengelolaan dan pengelompokan untuk kemudian bisa menjadi potensi untuk terus dikembangkan di Kaltara.

Sedangkan untuk jenis tanaman yang lain seperti kakao dan kopi juga telah menjalin koordinasi dengan kabupaten kota. Bahkan agar lebih maksimal akan melibatkan pihak ketiga.

“Sekali lagi, ini bertujuan untuk memperbaiki varietas, maupun luasan areal tanaman perkebunan,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *