Pondasi Rumput Laut di Perairan Sei Fatimah hingga Desa Binusan Dibersihkan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Meluasnya area budidaya rumput laut yang menyebabkan berpengaruh langsung dengan alur pelayaran di perairan Sei Fatimah hingga Desa Binusan akhirnya dilakukan pembersihan pondasi rumput laut oleh tim gabungan pada Rabu, 16 Februari 2023.

Kepala Desa Binusan, Rudi Hartono menyampaikan pembersihan tersebut dilakukan warga setempat bersaman dengan TNI-Polri, Dinas Perhubungan Laut, Dinas Kelautan, dan Lembaga Adat Tidung serta Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka).

“Kita bisa lihat sendiri pondasi rumput laut ini makin meluas dan menganggu alur pelayaran, ini tidak hanya keluhan nakhoda kapal dan speedboat, masyarakat juga mengeluhkan,” ungkap Rudi Hartono kepada benuanta.co.id, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga :  Penumpang di Nunukan Meningkat 33 Persen Jelang Nataru

Rudi mengatakan, sebelum dilakukan pembersihan sudah dua tahun telah dibuat nota kesepakatan antara Pemerintah Desa dan Lembaga Adat agar perairan Sei Fatimah hingga Desa Binusan steril dari pondasi rumput laut.

Ia menyampaikan, saat dilakukan pembersihan di lapangan, tidak ada petani rumput laut yang merupakan warga Desa Binusan yang melanggar. Namun, sejumlah petani rumput laut yang bukan warga setempat yang datang membuat pondasi rumput laut sehingga menutupi alur yang seharusnya steril.

Baca Juga :  BMKG Prediksi Cuaca Hujan Berpotensi Terjadi di Nunukan pada Libur Nataru

Diungkapkannya, jalur tersebut merupakan alur perlintasan Nunukan dengan Sebuku dan Sembakung, selian itu juga menjadi jalur menuju Kota Tarakan.

Sehingga, Rudi mengatakan jika sebelum dilakukan pembersihan pihaknya telah bersurat kepada aparat keamanan untuk dilakukan pendampingan selama proses pembersihan.

“Sebenarnya pembersihan pondasi rumput laut ini sudah aksi ketiga kalinya yang kita lakukan, karena dari kita dan masyarakat setempat sudah ada kesepakatan bahwa lokasi tersebut memang harus steril, sehingga jika ada pondasi yang menutupi jalur pasti kita akan bersihkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  2 RT di Desa Atap Terendam Banjir Sembakung

Ditambahkannya, dengan adanya aksi tersebut kiranya dapat menjadi percontohan sebagai perairan yang steril dari pondasi rumput laut hal ini lantaran untuk kenyamanan dan keamanan selama berlayar.  (*)

Reporter : Novita A.K

Editor : Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *