Curah Hujan Tinggi Ditambah Pasang Air Laut, BPBD Sulsel Mitigasi Bencana

benuanta.co.id, SULSEL – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan (BPBD Sulsel) melakukan mitigasi bencana hampir di seluruh daerah. Mengingat tingginya curah hujan mengguyur belakangan ini sejumlah daerah di Sulsel, serta terjadi pasangnya air laut yang menyebabkan banjir.

Kepala BPBD Provinsi Sulsel Amson Padolo menjelaskan, berbagai penanganan sudah dilakukan pihaknya termasuk penanganan tanggap darurat apabila ada hal yang sangat krusial.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1583 votes

Maka Amson Padolo mengimbau agar masyarakat selalu waspada dari berbagai bencana, menghindari tempat-tempat berbahaya, dan saling bahu membahu dalam hal ini.

“Berbagai persiapan seperti komunikasi, simulasi, informasi dan edukasi sudah dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Sementara itu Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas Ilham Alimuddin berpendapat bahwa bencana banjir tidak bisa dihindari karena musim penghujan.

“Sekarang memang curah hujan tinggi sekali jadi banyak daerah-daerah terkepung banjir,” ujarnya, sembari menambahkan berapa pentingnya untuk memperhatikan drainase atau selokan yang tersumbat di musim penghujan ini.
Sehingga penting, masyarakat perlu diberi pemahaman langkah yang harus diambil ketika terjadi bencana banjir.

Diketahui hujan deras yang mengguyur belakangan ini membuat hampir seluruh wilayah di Kota Makassar terendam banjir pada Senin, (13/2/2023) kemarin. Bahkan tak sedikit warga yang harus mengungsi.

Salah satunya di Kecamatan Manggala, Antang, Kota Makassar, jumlah pengungsi mencapai 399 orang yang terdiri dari 102 Kepala Keluarga (KK). Namun sejauh ini sejumlah warga telah kembali ke rumah masing-masing.

Sebelumnya, Kepala Bidang PDSA dan Drainase Dinas PU Kota Makassar, Nurhidayat mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengerukan saluran pembuangan air ke laut guna mengantisipasi dampak lanjutan dari curah hujan ekstrim yang masih berpotensi melanda Makassar.

“Prediksi dari BMKG hujan akan turun hingga 16 Februari mendatang. Jadi kami turunkan satgas, mereka melakukan pengerukan hingga dini hari,”ucapnya.

Terdapat beberapa titik yang dilakukan pengerukan, diantaranya penyisiran di empat titik tali air ke saluran pembuangan ke laut di sepanjang jalan Penghibur ke Timur. Empat grill saluran di jalan Nusantara hingga ujung saluran pembuangan di Jalan Tarakan.

“Jadi ternyata di titik-titik sentral ini banyak terjadi penyumbatan sampah. Demikian juga tali-tali air yang mengalirkan air dari badan jalan ke saluran di jalan Sudirman dan Ahmad Yani,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *