benuanta.co.id, NUNUKAN – Bupati Nunukan mengintruksikan kepada camat, kepala desa, dan ketua RT mendata ulang warga miskin dan miskin ekstrem di Kabupaten Nunukan. Hal itu dianggap perlu dilakukan untuk pembaruan data tahun 2023.
Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid mengajak masyarakat untuk keluar dari zona kemiskinan dengan semangat juang dalam menjalani kehidupan.
“Jangan kita berpikir tidak masuk di katagori miskin tidak dapat bantuan, itu secara tidak sadar kita mendoakan diri kita sendiri untuk miskin terus,” kata Laura, Ahad (12/2/2023).
Ia juga mengajak warganya untuk membuat terobosan dan revolusi mental untuk merubah keterbelakanagan. Menurut dia, tak sedikit warga yang sudah mampu masih berharap bantuan subsidi dari pemerintah.
“Sampai kapan kita mau terus dibilang termiskin dan keterbelakangan. Padahal kita ini kaya, namun keadaan masyarakat seperti itu mau menganggap miskin,” jelasnya.
Keterbelakangan yang dimaksud Laura akan menjadi kebiasaan. Ia mencontohkan saat dilakukan pendataan beberapa pihak yang memiliki motor dan barang eletronik mewah lainnya dipindahkan agar masuk dalam kategori miskin.
“Padahal katagori miskin itu salah satunya rumah tidak ada lantainya, karena ada 14 indikator dikatakan miskin,” ujarnya.
Upaya pendataan yang dilakukan pihaknya kali ini merupakan pendataan warga yang benar-benar dalam kategori miskin hingga miskin ekstrem. Data tersebut dipastikannya akan menjadi acuan untuk pemerintahannya untuk menekan kemiskinan di Kabupaten Nunukan ke depannya.
Ia juga berharap jika pendataan kemiskinan dan dilanjutkan dengan penanganannya, maka Pemkab Nunukan juga bisa fokus kepada pembangunan lainnya di Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Nicky Saputra