benuanta.co.id, NUNUKAN – Camat Sambakung Atulai Agus Arief Darmawan menyampaikan internet tidak hanya dibutuhkan di kota-kota besar, tetapi juga di pelosok daerah. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu membuat berbagai aktivitas masyarakat beralih menggunakan sistem daring (online) sehingga dibutuhkan jaringan Internet yang andal.
“Itu hambatan terbesar kami, karena jaringan internet hanya ada dibeberapa titik saja, itu pun lambat dan hanya bisa digunakan telpon biasa, tapi internet belum bisa,” kata Agus Arief Darmawan, Sabtu (11/2/2023).
Walaupun di setiap Kecamatan atau di pelayanan publik di Wilayah 3 ada pemesanan jaringan internet yakni Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Bakti ini biasanya dipasang di Kantor camat, jika itu sudah hidup masyarakat berdatangan untuk berinternet agar mendapatkan informasi, termasuk anak-anak sekolah. “Jadi kantor camat itu menjadi ramai,” jelasnya.
Di Kecamatan Sembakung Atulai yang mendapatkan pemasangan Bakti hanya di desa Pagaluyon, Desa Mambulu dan Desa Saduman, karena desa ini berada di Ibu kota Kacamata Sembakung Atulai. Sedangkan di Desa Matol tidak ada jaringan atau Blank spot are.
Lebih ironisnya lagi desa ini juga belum terkoneksi dengan aliran listrik, sehingga Bakti tidak dapat dihidupkan.
“Batik ini hampir terpasang di 10 Desa yang ada di Kecamatan Sembakung Atulai, namun terkendala dengan aliran listrik yang belum ada,” pungkasnya.(*)
Reporter: Damawan
Editor: Ramli