Disdikbud Kaltara Dukung Pelatihan dan Penguatan Kompetensi Guru Bahasa Asing

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Mendukung proyek Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Desa Tanah Kuning-Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Teguh Henri Sutanto mengatakan perlu penguatan bahasa asing untuk siswa-siswi lulusan SMK-SMA.

“Untuk menyongsong kawasan KIHI. Saat ini kami masih dalam kajian dan kemungkinan mengarah ke bahasa mandarin,” ucapnya, Rabu (8/2/2023).

Lebih lanjut, Disdikbud Kaltara tahun ini sudah menganggarkan kursus bahasa Mandarin.

“Kami sudah menganggarkan di 2023 ini untuk guru bahasa Mandarin. Tinggal mencari universitas mana yang bisa diajak kerja sama mengkursuskan guru-guru kami bahasa asing,” ujarnya.

Baca Juga :  ASN Harus Netral dalam Pemilu, Jika Terlibat Sanksi Menanti

Tak hanya itu, satu guru dari satu sekolah yang ada di Kaltara diutus untuk mengikuti kursus bahasa Mandarin.

“Satu sekolah, kami tunjuk satu guru sampai tamat. Sampai menguasai bahasa asing tersebut. Dan nantinya guru tersebut tugasnya mentraining para siswanya,” bebernya.

Harapannya ke depan para guru yang telah ditunjuk Disdikbud Kaltara mengikuti kursus bahasa Mandarin bisa berkomunikasi dengan fasih.

Baca Juga :  Pembangunan Reservoir Desa Kelubir Rampung 100 Persen dan Mulai Beroperasi

“Minimal siswa-siswi kita juga bisa berkomunikasi bahasa Mandarin secara lisan dengan fasih, itu target saya,” tuturnya.

Sehingga kata dia, ketika proyek KIHI sudah beroperasional dan tenaga kerja asing membutuhkan translator bahasa Mandarin tidak butuh orang luar kota.

“Mereka tidak butuh tenaga kerja dari luar kota. Tapi kita sudah siapkan dari sini yang menguasai bahasa Mandarin tersebut,” tegasnya.

Termasuk dalam hal ini, Disdikbud Kaltara pastikan bagi para tenaga guru berhasil fasih bahasa Mandarin lisan dengan lancar dapat sertifikat.

Baca Juga :  Pakaian Thrifting Impor Terus Menggeliat, Disperindagkop Kaltara Buka Suara

“Dan kita dukung dengan dapat sertifikat kompetensi keahlian juga bagi pelajar dan guru dari Lembaga Sertifikasi sesuai standar nasional tentang telah kuasai bahasa Mandarin,” katanya.

Kemudian sebagai informasi, Teguh pun rencana buka program pelatihan bahasa Arab.

“Kemungkinan bahasa Arab dan kalau bahasa Inggris sudah pasti pelajar dan guru sudah fasih karena diajarkan sehari-hari. Tapi yang paling dominan bahasa Mandarin,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *