benuanta.co.id, NUNUKAN – Soal isu kelangkaan tabung gas elpiji di Nunukan, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Kabag PSDA) Sekretariat Daerah (Setda) Nunukan, Rohadiansyah menyampaikan, ini juga biasanya tergantung kapal yang mendistribusikan ke wilayah Nunukan dan Sebatik.
Menurutnya, langka dan keterbatasan itu beda, walaupun masyarakat sering menyebut langka.
“Kita tidak tahu distribusi LPG maupun minyak itu tergantung kapal, jika satu rusak maka di situlah terjadinya keterlambatan pengiriman,” kata Rohadiansyah, kepada benuanta.co.id, Selasa (7/2/2023).
Dari informasi yang diterima dari pemilik agen LPG pendistribusian di masyarakat Nunukan saat ini berjalan normal, ia pun mempertanyakan informasi langka, apakah kekurangan stok atau penyebab lainnya.
Rohadiansyah juga akui bahwa stok LPG itu sangat terbatas tidak cukup untuk memenuhi semuanya. Stok LPG di Nunukan dalam sebulannya mencapai 68000 tabung.
“Yang mendapat LPG 3 kilogram bersubsidi ini hanya wilayah Nunukan dan pulau Sebatik, karena wilayah ini sebelumnya menggunakan minyak tanah sehingga dilakukan konversi menjadi LPG,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan 68.000 tabung gas melon tiga kilogram cukup bagi pengguna di Nunukan dan Sebatik. “Saya kira itu cukup saja,” ujarnya.
Walaupun belum dilakukan pendataan dia mengatakan jumlah tabung di Nunukan lebih besar daripada stok yang diberikan.
“Pasti ada yang tidak kebagian tabung,” tukasnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli