benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Utara Teguh Henri Sutanto mengatakan upaya meningkatkan kompetensi guru dan terciptanya keefektifan mutu peserta didik yang berprestasi
Total sebanyak 170 guru tingkat SMK, SMA, SLB Se-Kaltara saat ini sedang melanjutkan studi S-2 dan S-3.
“Upaya meningkatkan kapasitas mutu kompetensi akademik tenaga pendidikan. Kami arahkan Guru SMK,SMA, SLB untuk melanjutkan kuliah S-2 dan S-3 secara linier,” ucapnya, Selasa (31/1/2023).
Kebijakan tersebut dilakukan Teguh, supaya guru yang sebelumnya hanya bergelar S-1 dari berbagai jurusan bisa meningkatkan kualitas evaluasi pendidikan.
“Kalau S-3 sekitar 17 guru. Jadi harapannya program-program ahli pendidikan secara menyeluruh para tenaga guru bisa paham,” ungkapnya.
Adapun untuk biaya guru selama melanjutkan studi S-2 hingga S-3, katanya menggunakan anggaran pribadi.
“Untuk pembiayaan masing-masing guru melanjutkan studi lebih tinggi, gunakan anggaran pribadi. Tugas kami dari dinas pendidikan hanya memfasilitasi, terutama proses izin belajar, atau tugas belajar yang tidak meninggalkan tempat dan yang kedua mencarikan fasilitas perguruan tinggi,” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kaltara, kata Teguh, sudah tandatangani kesepakatan kerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
“Kenapa kita memilih kota Yogyakarta. Karena di Yogyakarta ada program RPL jadi praktek mengajar selama beberapa tahun itu bisa diakomodir menjadi beberapa mata kuliah,” tuturnya.
Namun Ia menegaskan ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi seperti data portofolio mencakup dokumen pembelajaran.
“Dokumen penilaian, kemudian dokumen-dokumen pelatihan yang sudah mereka miliki itu bisa dikonversikan 17 SKS mata kuliah,” terangnya.
Kata dia, para guru dari Kaltara yang melanjutkan studi S-2 hingga S-3 tidak hanya ada di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
“Ada juga di Universitas Negeri Solo. Lalu untuk meningkatkan guru-guru produktif atau berperan pada vokasi di pendidikan SMK. Kami ada program peningkatan kemampuan skill vokasi atau kejuruannya, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) nanti di situ guru di Diklat dan dimagangkan di industri,” bebernya.
Dia melanjutkan para guru SMK dari Kaltara yang mengikuti program S-3 Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi yang disingkat BBPPMPV di Cimahi, Jawa Barat.
“Nanti guru-guru vokasi kita dari Kaltara akan Diklat di sana dan nanti sertifikasinya kompetensi profesi guru kejuruan dari industri oleh badan BBPPMPV,” jelasnya.
Kendati demikian, harapannya guru-guru yang nanti selesai mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 di luar kota bisa menciptakan siswa-siswi terbaik.
“Sehingga guru yang telah memiliki sertifikat teknik mesin. Tidak hanya semata-mata dari perguruan tinggi saja. Tapi sertifikasi kompetensi dari dunia industri khusus bidang permesinan yang disiapkan mengajar siswa siswi SMK, insyaallah gurunya bagus, siswanya pun berkompeten,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli