benuanta.co.id, TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan masih menunggu hasil dari pemeriksaan dugaan video asusila berupa Video Call Seks (VCS) yang diperankan salah satu anggota komisi, dan beredar beberapa waktu lalu.
Terkait hal ini, Markus Minggu yang merasa dirugikan dengan menyebarnya tangkapan layar VCS yan diduga dirinya itu langsung membuat laporan pencamaran nama baik ke Polres Tarakan pada Selasa, 17 Januari 2023 lalu.
Ketua DPRD Kota Tarakan, Al Rhazali menyikapi tersebarnya tangkapan layar dari sebuah video yang diduga mirip dengan anggotanya itu.
“Kita belum mengambil langkah apapun. Ini juga ranahnya privasi. Belum dapat dipastikan juga kebenarannya,” katanya, Jumat (20/1/2023).
Beberapa waktu lalu, Markus Minggu juga sempat menepis soal dugaan video syur yang disebut mirip dirinya. Menurutnya, itu adalah editan dan rekayasa dari oknum yang ingin memerasnya.
Rhazali mengatakan bahwa anggotanya adalah korban dari pemerasan dan pengancaman dari seseorang.
“Kalau sikap kami masih tunggu putusan dari polisi. Saat ini kan sekarang dia adalah korban,” tukasnya.
Ia menegaskan terkait nama baik institusi DPRD sendiri pihaknya mengembalikan lagi terhadap hasil penyelidikan pihak kepolisian. Diberitakan sebelumnya bahwa pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan. Kendati belum terdapat barang bukti yang jelas dari laporan yang telah dilayangkan Markus Minggu.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Tarakan Akbar Mahmud Ola juga tak mau berbicara banyak. Pihaknya pun belum mengambil sikap dari tangkapan layar dari sebuah video syur yang sudah sempat tersebar itu.
“BK belum bisa memanggil karena belum ada keputusan bahwa dia bersalah atau tidak. Beliau juga sudah membantah bahwa itu rekayasa,” singkatnya. (*)
Reporter : Endah Agustina
Editor : Nicky Saputra