IPM di Bulungan Tahun Lalu Meningkat 0,28 Poin Menjadi 72,08 Persen

benuanta.co.id, BULUNGAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulungan berdasarkan laporan nomor 02/01/6502/Th. VIII, 16 Januari lalu menyatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Tenguyun tahun 2022 lalu mencapai 72,08 atau meningkat 0,28 Poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Statitisi Ahli Pertama BPS Bulungan Rifki Maulana mengatakan IPM Bulungan bisa meningkat karena dipengaruhi tiga indikator.

“Jadi IPM itu terbentuk dari tiga indikator yaitu pertama dimensi umur panjang dan hidup sehat, kedua dimensi pengetahuan dimensi ketiga itu standar hidup layak,” bebernya Rabu (18/1/2023).

Menurutnya masing-masing dimensi tersebut ada indikator penyumbangnya.

Baca Juga :  Menko Zulhas Optimistis Penghentian Impor Gula Terlaksana pada 2025

“Untuk umur panjang dan hidup sehat ini diukur dengan indikator umur harapan hidup saat lahir yaitu bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk hidup hingga 72,76 tahun, lebih lama 0,02 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya,” jelasnya.

Kemudian lanjutnya dimensi pengetahuan diwakili oleh dua indikator. Yang pertama harapan lama sekolah dan kedua rata-rata lama sekolah

“Pada dimensi pendidikan, harapan lama sekolah penduduk umur 7 tahun meningkat O,O2 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,01 tahun menjadi 13,03 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,01 tahun, dari 9,19 tahun menjadi 9,20 tahun pada 2022,” terangnya.

Baca Juga :  Kaleidoskop 2024! Bea Cukai Nunukan Tangani 82 Penindakan dengan Nilai Barang Rp263 Miliar

Sementara itu untuk indikator pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran ril perkapita yang disesuaikan.

“Yang disesuaikan meningkat 218 ribu rupiah atau 2,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan pendapatan rata-rata perkapita setahun pada 2022 ini mencapai Rp 9 juta 641 ribu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan untuk update pengambilan sampel terbaru IPM dilakukan setiap tahun oleh BPS Bulungan.

“Setiap tahunan melalui survey sosial ekonomi nasional jadi survey penghasil banyak indikator termasuk indikator-indikator IPM ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Sembako di Nunukan Dipastikan Aman dan Harga Masih Stabil

Tak hanya itu, menurutnya tren IPM di Kabupaten Bulungan setiap tahun pasti meningkat.

“Tetapi di tahun 2020 menurun karena pandemi Covid-19 jadi Pandemi ini berpengaruh pada penduduk. Jadi ketika tahun 2020 itu indikator pengaruh penduduk itu turun dan IPM di kabupaten Bulungan juga turun lalu di tahun 2021 2022 tren IPM kembali naik mencapai 71,10 persen pada tahun 2020, 2021 mencapai 71,80 persen dan IPM meningkat karena aktivitas ekonomi kembali pulih,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *