benuanta.co.id, NUNUKAN – 232 desa di Kabupaten Nunukan diusulkan memiliki relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Desa Tangguh Bencana (Tagana). Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang kerap kali menyebabkan bencana alam, sehingga dengan adanya KSB, warga mengetahui kiat – kiat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana seperti tanah longsor hingga banjir.
Kasubbid Penyelamatan BPBD Nunukan, Hasanuddin menjelaskan pihaknya juga sudah memetakan lokasi rawan banjir dan longsor. Sehingga pihaknya meminta peran masyarakat agar tetap waspada dan menjaga diri, sebab personel BPBD yang terbatas akan memakan waktu dalam menjangkau wilayah tertentu.
“Forum ditingkat masyarakat yang kita budaya atau gerakan, yang melakukan penanganan di awal,” kata Hasanuddin, Senin (16/1/2023).
Menurutna, relawan KSB dan Tangana terbilang penting dibentuk disetiap desa karena bencana alam tak bisa dideteksi dengan cepat. Meski suatu desa terbilang aman, namun hal tersebut tak bisa menjadi patokan tidak terjadinya bencana alam.
“Kami dari BPBD merapatkan hal itu bagaimana bisa segera membentuk, perluas jangkauan desa tangguh bencana disetiap desa harus ada,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, daya tangkap air kini sudah jauh berbeda lantaran banyak hutan yang kini menjadi hutan produksi.
“Kita berharap masyarakat tidak perlu terlalu berlebih-lebihan melakukan eksplorasi hutan, tapi pertimbangan juga risiko bencana alam yang bisa saja terjadi,” imbuhnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor : Nicky Saputra