Pelaku Penculikan dan Pembunuhan di Makassar Dites Kejiwaan

benuanta.co.id, Makassar – Dua pelaku penculikan disertai pembunuhan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, A (17 tahun) dan F (14 tahun) dites kejiwaan.

Tes kejiwaan tersebut dilakukan oleh tim psikologi Polda Sulawesi Selatan bersama dengan tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Itu dialami di ruangan satuan reserse kriminal Polrestabes Kota Makassar, pada Rabu, (11/1/2023).

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Menurut Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando, untuk hasil dari pemeriksaan keluar beberapa hari ke depan. Hasil tersebut
akan diserahkan langsung ke penyidik.

Baca Juga :  Seorang Anak Nyaris Jadi Korban Penculikan di Nunukan

“Untuk hasilnya beberapa hari ke depan. Ahlinya yang tau. Untuk saat ini kedua tersangka dalam kondisi sehat fisik maupun kejiwaan kalau dilihat dalam kasat mata. Tapi, untuk hasil pemeriksaan ahli kejiwaan yang tau,” kata Kompol Lando dikutip Jumat, (13/1/2023).

Informasinya, tes kejiwaan tersebut penting dilakukan, mengingat kedua pelaku nekat menghabisi nyawa korban MFS (11 tahun). Itu ditengarai karena tergiur penjualan organ tubuh di internet.

Baca Juga :  Bobol Rumah dan Konter HP, Mantan PMI Ini Diringkus Polisi

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pamanto menginstruksi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para kepala sekolah (Kepsek) maupun keluarga untuk memperketat pengawasan terhadap anak.

Penculikan dan pembunuhan anak di bawah umur yang dilakukan oleh tersangka yang masih di bawah umur juga merupakan pembelajaran bagi semua pihak. Selain di Sekolah dan masyarakat pengawasan anak di lingkungan keluarga utamanya dalam mengakses dunia maya dan digitalisasi di sosial media perlu dilakukan.

Baca Juga :  Terduga Pemilik Kayu Ilegal Dikantongi Satreskrim Polres Berau

“Ini hanya bukan untuk lingkungan sekitar, tetapi juga di lingkungan sekolah. Ini menjadi
pelajaran bagi kita semua. Saya memerintahkan kepada seluruh kepsek pada saat pulang sekolah agar ketahuan siapa yang datang menjemput siswa itu, karena rawan disitu,” tuturnya.(*)

Penulis: Akbar

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *