Prakiraan Cuaca BMKG di Bulungan Seminggu ke Depan Hujan Lebat

benuanta.co.id, BULUNGAN – Beberapa hari ini curah hujan di Bumi Tenguyun terus berlangsung tidak menentu dari pagi maupun hingga dini hari.

Forecaster Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan Farid Hardiansyah mengatakan penyebab hujan beberapa hari belakangan ini karena sejak bulan Desember hingga Februari mendatang cuaca Bulungan berpotensi lebih sering hujan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1566 votes

“Di Bulungan, BMKG telah menelaah masuk di zona satu musim artinya tidak terlihat perbedaan musim kemarau dengan musim hujan,” ujarnya Rabu (11/1/2023).

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Dari pantauannya pada radar cuaca milik stasiun BMKG Tanjung Harapan satu minggu ke depan hujan lebat.

“Seminggu ke depan masih berpotensi hujan lebat karena faktor angin Monsun di Asia dan secara umum masuk musim hujan jadi Kaltara kena imbasnya. Karena angin tersebut bergerak dari Indonesia timur ke Indonesia barat dan kalau sampai di wilayah kita Kaltara itu hujannya lebih lebat dan pengaruh siklon tropis,” paparnya.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Kemudian untuk saat ini, di timur Filipina katanya ada bibit siklon tropis sedang bergerak ke arah timur.

“Jadi tentunya dia akan mempengaruhi juga pergerakan angin sehingga konvergensi di sekitaran Kalimantan Utara itu sangat berpotensi sekali,” ucapnya.

Dia melanjutkan cuaca yang sering terjadi secara umum sepanjang tahun se Kalimantan Utara yakni hujan lebat.

“Tapi di satu musim itu kita bisa melihat ada bulan-bulannya hujannya lebih tinggi ada hujannya lebih rendah kadang satu hari 1 hingga 60 milimeter sekali hujan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

Lalu kata dia, untuk gelombang laut saat ini masih tergolong aman.

“Yang dikhawatirkan dalam seminggu ke depan adalah hujan lebat dan berpotensi banjir,” sebutnya.

Terlebih Ia menilai antara bulan Mei dan April Kalimantan Utara sudah memasuki musim kemarau.

“Kemungkinan bulan Mei curah hujan mulai berkurang,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *