benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Antisipasi kejadian luar biasa pra hingga pasca pemilihan umum (Pemilu) di tahun 2024, Polda Kaltara pun menggelar simulasi pengamanan pemilu serentak 2024, mulai hal terkecil berupa kondisi normal hingga menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Dalam simulasi itu memperlihatkan beberapa adegan skenario, yakni situasi normal berupa kegiatan cipta kondisi jelang pengamanan pemilu, pengamanan tahap kampanye, pengamanan masa tenang, pengamanan masa pungut suara.
Lalu masuk skenario 5 yang sudah mulai terlihat ketegangan antara massa dengan kepolisian, skenario 5 ini yakni pengamanan tahap penetapan hasil pemilu yang diberikan tanda warna hijau, kuning dan merah. Lalu skenario 6 peragaan unit wanteror dalam rangka pembebasan sandera penculikan, skenario 7 peragaan unit jibom.
“Jadi apel gelar pasukan dan simulasi pengamanan pemilu kita laksanakan, dalam rangka mengecek sejauh mana kesiapan personel dan satuan serta dukungan sapras Polda Kaltara dan jajaran,” ucap Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya kepada benuanta.co.id, Senin 9 Januari 2023.
Kata dia, tujuannya untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif jelang dan pasca pemilu 2024. Terlebih Provinsi Kaltara memiliki karakteristik tersendiri berbeda dengan daerah lain, terlebih kondisi geografis yang sangat luas dan berbatas langsung dengan negara Malaysia.
“Kami juga butuh segenap dukungan masyarakat, setidak-tidaknya menjaga keamanan mereka sendiri,” paparnya.
Berkaca pada pemilu 2019 silam, Provinsi Kaltara menjadi wilayah paling aman di Indonesia, dengan torehan prestasi itu dirinya berharap pemilu 2024 lebih aman lagi.
“Itu menjadi tantangan kita, untuk menjaga keamanan. Jika 2019 aman maka di 2024 juga harus aman,” tuturnya.
Agar tidak ada jatuhnya korban jiwa, maka pelaksanaan pengamanan pemilu disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Dia menjabarkan petugas diberikan batasan dalam melakukan pengamanan.
“Mulai dari yang soft hingga hard, kemudian keras tapi kita tidak berharap ada yang keras. Karena saya yakin dan percaya masyarakat Kaltara, masyarakatnya lebih demokratis, terkenal baik, masyarakatnya santun dan menghargai. Tentunya NKRI ada disini,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Matthew Gregori Nusa