benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Persentase rumah tangga menurut Kabupaten Kota dan kepemilikan serta penggunaan fasilitas jamban atau sanitasi sendiri di rumah total Se Kalimantan Utara tahun 2022 lalu mencapai 93,07 persen.
“Kemudian di Tarakan mencapai 97,32 persen, Bulungan 94,60 persen, Malinau 93,87 persen, Tana Tidung 89,05 persen, Nunukan 87,55 persen,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Slamet Romelan Kamis (5/1/2023).
Kemudian untuk digunakan bersama karena di rumah tidak punya fasilitas BAB sehingga menumpang tempat keluarga, kata Slamet Tana Tidung pada posisi pertama dengan rata-rata 6,37 persen.
“Lalu di posisi dua ada Nunukan 3,23 persen, Bulungan 2,08 persen, Tarakan 1,94 persen, Malinau 1,40 persen dan total seluruhnya Se Kaltara 2,49 persen,” ujarnya Kamis (5/1/2023).
Seterusnya bangunan toilet portabel untuk menunjang fasilitas publik masyarakat milik pemerintah Kabupaten Kota, Slamet Romelan mengatakan Nunukan mencapai 3,44 persen.
“Bulungan 2,47 persen, Tana Tidung 0,56 persen, Malinau 0,52 persen, Tarakan 0,29 persen lalu total seluruhnya 1,69 persen,” bebernya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan tidak digunakan punya jamban kata Slamet Romelan di Bulungan, Malinau, Tarakan 0 persen.
“Tana Tidung 0,22 persen, Nunukan 0,27 persen total secara keseluruhan Se Kaltara 0,09 persen,” tukasnya.
Sementara tidak punya jamban kata Slamet Romelan Nunukan sebanyak 5,51 persen, Malinau 4,20 persen, Tana Tidung 3,80 persen, Bulungan 0,85 persen.
“Dan Tarakan 0,46 persen serta total seluruhnya Se Kalimantan Utara mencapai 2,66 persen,” terangnya.
Adapun Slamet Romelan mengatakan gambaran perkiraan pendataan yang dilakukan BPS Kaltara belum bisa berbicara lebih jauh.
“Karena pendataan kita ini untuk fasilitas perumahan berdasarkan pada pelaksanaan kegiatan survei sosial ekonomi nasional atau susenas setahun itu dilaksanakan 2 kali pada periode bulan Maret dan September untuk sampelnya mencakup seluruh kabupaten kota,” ungkapnya.
Dengan adanya perkembangan pembangunan di Provinsi Kalimantan Utara, Ia menilai pastinya akan ada peningkatan penggunaan jamban atau sanitasi.
“Apalagi beberapa program pemerintah baik pusat dan daerah salah satunya pemberian bantuan untuk sanitasi,” terangnya.
Sebab dalam catatan BPS Kaltara, Slamet menjelaskan pada pagelaran giat Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) itu juga mencatat terkait tentang perumahan.
“Jadi sumber datanya dari Susenas. Tapi beberapa kegiatan seperti kemarin registrasi sosial ekonomi itu juga dicakup kondisi perumahan yang salah satunya adalah jamban,” tuturnya.
Menurutnya jamban atau sanitasi merupakan salah satu indikator kesehatan.
“Karena dengan adanya pengguna jamban yang layak di masyarakat maka harapannya sanitasi masyarakat, kesehatan masyarakat meningkat. Nanti muaranya menghasilkan data indeks pembangunan manusia kualitas lebih baik,” tukasnya.
Bahkan pihaknya menilai pengguna sanitasi setiap tahunnya di Kabupaten Kota provinsi Kalimantan Utara bakal meningkat.
“Dan jamban itu juga ada jenisnya, ada klasifikasinya tetapi ada batas minimal yang layak yang bagaimana yang belum layak yang bagaimana,” tukas Slamet.(*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli