benuanta.co.id, JAKARTA -Supaya terjangkau membeli kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dengan segala jenis, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, per 3 Januari kemarin pukul 14.00 WIB kembali melakukan penyesuaian harga jual produk BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) l.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, pada Selasa (3/1) pagi saat lakukan peninjauan di salah satu SPBU Pertamina jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.
“Diputuskan hari ini harga Pertamax disesuaikan dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800. Dibutuhkan koordinasi dan proses waktu dengan berbagai stakeholder, untuk melakukan penyesuaian harga, karena Pertamina bisnisnya luas dari hulu ke hilir, tidak seperti perusahaan yang hanya mengelola 5 pom bensin. Hal ini perlu dilakukan karena pemerintah harus ada dan mendukung ekonomi masyarakat,” jelasnya Rabu (4/1/2023).
Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan untuk produk BBM jenis gasoline (bensin) dan Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp 12.800 per liter.
“Dari sebelumnya Rp 13.900. Pertamax Turbo (RON 98), kembali disesuaikan menjadi Rp 14.050 per liter. Turun harga dari yang sebelumnya Rp 15.200 sejak penyesuian harga terakhir dilakukan pada 1 Desember 2022 lalu,” bebernya.
Kemudian untuk produk BBM jenis gasoil (diesel) yakni Dexlite (CN 51) pihaknya menjelaskan telah disesuaikan menjadi Rp 16.150 per liter.
“Turun dari sebelumnya Rp 18.300 lalu untuk Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuaian menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800. Harga baru ini berlaku untuk propinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.
Tak hanya itu, Erick menjelaskan, bahwa harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga nanti akan dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Termasuk Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
“Pada dasarnya, harga BBM non subsidi sudah seyogyanya harga pasar, namun untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikan harga. Sehingga saat ini, ketika harga minyak dunia di level USD 79 per barel, saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Direktur Utama Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan harga BBM yang baru ke masyarakat,” sebutnya.
Adapun kata Erick Thohir harga baru per 3 Januari 2022 ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Terpisah, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menambahkan Pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability.
“Melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, kami terus berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menambahkan akan terus memberikan apresiasi dan keuntungan untuk konsumen Pertamina yang setiap menggunakan produk-produk BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dex Series.
“Hingga 8 Januari 2023, khusus pembelian produk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite minimum 200 ribu rupiah menggunakan aplikasi MyPertamina dengan metode pembayaran LinkAja, konsumen berkesempatan mendapatkan cashback saldo hingga 10 ribu rupiah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Ramli